Home Featured Buku khotbah Jumat hilang, pemuka agama babak belur dianiaya jemaah

Buku khotbah Jumat hilang, pemuka agama babak belur dianiaya jemaah

0
Buku khotbah Jumat hilang, pemuka agama babak belur dianiaya jemaah

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Kundur News

Seorang pemuka agama Desa Pejangki, Kecamatan Batang Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu Riau, Iskandar (71) dianiaya oleh delapan jemaah salat Jumat di dalam masjid Al Hidayah Pejangki, Jumat (15/5) lalu.

Terjadinya penganiayaan ini diduga akibat hilangnya buku khotbah Jumat di dalam masjid tersebut yang diduga dihilangkan oleh Kepala Desa Pejangki Atan puji (37).

Peristiwa ini bermula ketika Iskandar yang juga merupakan pengurus masjid Al Hidayah marah besar ketika mengetahui buku khotbah Jumat milik masjid tersebut dibawa oleh Kades Pejangki Atan Puji.

Informasi yang dihimpun merdeka.com dari anak Iskandar bernama Ibnu Hajar, ketika ayahnya terlibat cekcok dengan Atan Puji, tiba-tiba delapan orang jemaah langsung mengeroyok Iskandar.

“Ayah saya dianiaya delapan orang karena cekcok mulut dengan Atan Puji. Akibatnya ayah saya menderita luka di bagian bawah mata kiri hingga mengucurkan darah,” ujar Ibnu, Minggu (17/5).

Menurut Ibnu, peristiwa penganiayaan itu terjadi sesaat akan dilaksanakan salat Jumat, sehingga akibat peristiwa tersebut, ayahnya bersama warga lainnya batal melaksanakan salat Jumat.

“Enggak jadi salat Jumat, karena kami langsung melarikan ayah ke balai pengobatan terdekat dan selanjutnya dirujuk ke RSUD Indrasari Rengat, di Pematang Reba,” kata dia.

Sementara itu, Kapolsek Batang Cenaku, Iptu Arsyad dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Namun menurutnya, ada dua laporan dari warga yang diterima pihak kepolisian.

“Laporan pertama diterima dari pihak korban Iskandar yang mengaku dikeroyok. Kemudian ada warga yang melapor dipukul oleh Iskandar di dalam masjid tersebut saat terjadi perkelahian,” ujarnya.

Meski demikian, sambung Iptu Arsyad, sebagian masyarakat meminta kepada pihak kepolisian agar memberikan mereka waktu untuk melakukan mediasi perdamaian antara kedua belah pihak.

“Kedua laporan terkait sudah diterima dan masih dalam proses. Akan tetapi sebagian tokoh masyarakat meminta waktu mediasi perdamaian,” pungkasnya.

 

 

+

http://www.merdeka.com/peristiwa/buku-khotbah-jumat-hilang-pemuka-agama-babak-belur-dianiaya-jemaah.html[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]