Kementrian Pertanian Membagikan 15.000 bibit Cabai Berpolybag

kementrian_pertanian_membagikan_5000_bibit_cabai_berpolybag

Kundur News Bogor. Balai Tanaman Industri dan Penyegaran (Balitri) Kementrian Pertanian (Kemtan) membagikan 15.000 bibit cabai polybag kepada masyarakat Parungkuda, Kabupaten Bogor.

Hal itu dilakukan guna menekan mahalnya harga cabai dan merealisasikan gerakan nasional menanam 50 juta cabai Kemtan. Kepala Balitri Syafaruddin Deden mengatakan, lonjakan harga cabai di tanah air menjadi perhatian serius Kemtan.

“Tahun ini kita bagikan 15.000 bibit cabai dan melalui gerakan ini mampu berkontribusi secara signifikan terhadap ketahanan pangan khususnya dalam pemenuhan kebutuhan cabai,” paparnya, yang dilansir beritasatucom, Senin (13/3).

Balitri sebagai salah satu unit pelaksana teknis Kemtan, kata dia, sepakat melakukan kerja sama secara bersama-sama menggerakkan kaum ibu dalam bertanam cabai di lahan pekarangan di wilayah kerja masing-masing.

“Kami ajak kerja sama Kodim 0607/Kota Sukabumi, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sukabumi, dan Parungkuda, Sukabumi. Diharapkan melalui peran ibu-ibu, nantinya bisa memasyarakatkan tanam cabai,” kata Syafaruddin. Selain itu, Balitri juga melakukan pendampingan dengan menurunkan ahli tanam.

Kodim 0607 Sukabumi Letkol (inf) M Mahfud As’at menjelaskan, sesuai instruksi Panglima yang telah melakukan nota kesepahaman bersama Kemtan bahwasannya TNI diharapkan mendukung ketahanan pangan tentunya sudah menjadi kewajiban.

“Ini komitmen bersama sesuai arahan Presiden untuk swasembada pangan dalam tiga tahun ke depan. Kita Indonesia dijuluki negara agraris dengan petani handal,” paparnya.

Keterlibatan TNI sebagai pengayom menjaga kedaulatan pangan. Selain cabai, kata Mahfud, TNI melalui babinsa turun ke sawah untuk mengayomi petani, mengawal distribusi pupuk, dan memeriksa ketersediaan beras di gudang-gudang.

“Harapan kami, cabai ini juga bisa berhasil seperti beras yang saat ini sudah surplus,” tambahnya.

Selain melibatkan TNI, Balitri juga menggandeng pondok pesantren melalui Dinas Kemdag dan libatkan ibu-ibu PKK di tingkat daerah setempat.*

 

(beritasatucom)

Previous articlePHDI Bali: “Tak Ada yang Selfie di jalan Saat Hari Raya Nyepi”
Next articleManfaat Dari Dana Haji Dengan Melakukan Investasi