Home Featured Pandemi Menghijrah Guru Ke Digitalisasi

Pandemi Menghijrah Guru Ke Digitalisasi

0
Pandemi Menghijrah Guru Ke Digitalisasi
Syaipul Bahri,S.Pd Guru SD Negeri 14 Bandul Tasik Putripuyu, Kepulauan Meranti, Riau.

Opini – Kita semua tentu sudah tidak asing lagi dengan Coronavirus disease 19 atau yang kita kenal dengan singkatan Covid-19, virus jenis baru yang pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China.

Pandemi virus corona atau covid-19 di seluruh dunia telah merubah tatanan kehidupan peradaban manusia. Semua lini kehidupan manusia terimbas keberadaan virus yang disebut paling mudah menular dan telah menjangkit lebih dari 6 juta penduduk bumi.

Serangan wabah pandemi virus Covid-19 akhir-akhir ini membawa dampak yang sangat besar pada dunia khususnya Indonesia, terutama pada proses pendidikan.

Sekolah dan perguruan tinggi di Indonesia terpaksa menghentikan kegiatan belajar mengajar dalam kelas dan diganti dengan pembelajaran dalam jaringan (Daring).

Pada awalnya, proses pembelajaran dilakukan secara klasikal tatap muka di ruang kelas. Namun kini, setelah pandemi hadir, interaksi belajar antara guru dan siswa berpindah ke ruang kelas-kelas digital.

Alhasil, guru saat ini dituntut untuk mampu beradaptasi dengan kelas kelas digital untuk menyiapkan anak-anak bangsa dalam menghadapi masa depan yang semakin kompetitif.

Ini merupakan suatu kondisi yang memang harus dilalui oleh seorang guru, mau tidak mau demi memastikan penyampaian ilmu kepada peserta didik tetap terlaksana, maka guru harus siap masuk kepada era digital dengan segenap kompetensi.

Selain harus memiliki kompetensi inti guru untuk pedagogik, sosial, kepribadian, dan profesional, kunci utamanya guru era digital adalah menjadi guru yang berjiwa profesional yang berkarakter dan inovatif, serta bisa menjadi teladan yang mampu beradaptasi dengan kompetensi abad 21 yang fokus pada Karakter, Literasi dan Keterampilan 4C (Critical Thinking, Communication, Collaborative, Creative).

Kita sadari bahwa banyak kendala yang akan kita rasakan dalam menghadapi era yang serba digital ini, akan tetapi seiring berkembangnya tekhnologi dengan berbagai platform yang berkembang, menyiapkan alat-alat digital yang bisa digunakan seorang guru untuk mentransfer ilmu melalui kelas digital.

Memang untuk permulaan ini akan menjadi paksaan bagi mereka yang belum terbiasa dengan digital, akan tetapi masa ini akan membentuk wajah baru Pendidikan di Indonesia semakin maju ke depan dibidang teknologi, karena setelah terbiasa dengan tuntutan digital maka jalannya proses pendidikan berbasis tekhnologi akan berjalan dengan baik.

Intinya belajar dan terus belajar, apalagi guru dikenal sebagai sosok seorang yang memiliki karakter tidak berhenti belajar. Salah satu alasan mengapa guru harus terus belajar adalah agar dapat menempatkan dirinya sebagai guru yang profesional dan bermartabat di tengah perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang begitu pesat. Di era digital seperti ini, seorang guru pembelajar akan mampu mengantarkan peserta didik menguasai kompetensi belajar secara maksimal. Demikian juga, dalam lingkup yang lebih luas keberhasilan target-target pendidikan sangat bergantung pada tangan seorang guru yang terus belajar.

Tentunya ini akan menjadi gagasan baru bagi Kemendikbud RI, untuk menyiapkan pendidik yang siap menghadapi tantangan digital dengan terus memberikan pelatihan kepada calon guru dan para guru-guru agar mereka tidak tertinggal dari era digital terutama adalah untuk guru di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).

Karena era ini tidak bisa kita hindari, zaman terus berjalan dan era digital akan terus berkembang, jangan sampai kita tertinggal dengan perkembangan teknologi terutama di bidang pendidikan. Pemanfaatan Ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang maksimal akan memberi dampak kemajuan dibidang Pendidikan untuk menyiapkan generasi emas yang Tangguh terhadap perkembangan tekhnologi yang penuh dengan digitalisasi.(*)

Ditulis Oleh: Syaipul Bahri,S.Pd | Guru SD Negeri 14 Bandul Tasik Putripuyu, Kepulauan Meranti, Riau.