Home Featured Paud Di Desa Kundur Belum Mengantongi Izin, Namun Tetap Boleh Beroperasi

Paud Di Desa Kundur Belum Mengantongi Izin, Namun Tetap Boleh Beroperasi

0
Paud Di Desa Kundur Belum Mengantongi Izin, Namun Tetap Boleh Beroperasi
Paud Yayasan Hikmah Al Jannah, di Desa Kundur, Kundur Barat, Karimun

Karimun – Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun akan segera memberi izin operasi kepada Yayasan Hikmah Al Jannah, Paud (Pendidikan Anak Usia Dini) yang berada di desa Kundur, Kundur Barat, apabila persyaratan pendiriannya terpenuhi. Salahsatu syaratnya adalah jumlah anak didik. Namun pihak yayasan tetap saja dibolehkan melakukan kegiatan pendidikan hingga jumlah anak cukup untuk didaftarkan.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pembinaan Paud dan Pendidikan Non Formal (PNF), Heni Riawati, di ruang Kerjanya, Kantor Dinas Pendidikan, Jalan Poros Karimun, Senin (06/01/2020).

“Menjelang jumlah anak didik cukup, kegiatan pendidikan tetap kita support,” katanya.

Heni Riawati mengatakan, pihak pendiri Yayasan Paud di Desa Kundur itu telah mengajukan perizinannya ke Dinas Pendidikan Karimun, dengan jumlah anak didik sebanyak 18 anak. Namun pihak dinas pendidikan belum melakukan pemantauan ke lokasi sekolah tersebut.

“Yang mengurus perizinan Paud di Desa Kundur itu dilakukan langsung oleh pendiri yayasan Hikmah Al Jannah, Pak Budi, hanya saja kami belum melakukan survey,” kata Heni.

Ditambahkannya, setelah sekolah tersebut resmi mendapat izin operasi dari dinas Pendidikan, tiap-tiap anak didik akan mendapat biaya operasional pendidikan sebesar Rp 600.000,- per tahun.

Saat awak media melakukan pemantauan ke sekolah tersebut, jumlah data anak yang terdaftar beda jumlah dengan anak yang belajar, yang tampak hanya enam anak.

Salah satu tenaga pengajar Paud dikonfirmasi mengatakan, jumlah anak yang belajar sebanyak delapan anak, dua diantaranya tidak hadir.

“Saat ini jumlah anak didik kami sebanyak delapan anak, dua lainnya tidak masuk,” imbuh salah satu guru Paud tersebut.

Paud Hikmah Al Jannah akhir-akhir ini menjadi pertanyaan oleh salah satu warga didesa Kundur. Mereka ingin menyekolahkan anaknya namun ragu karena jumlah anak didik di sekolah tersebut tergolong sedikit, sehingga mereka minta bantuan kepada awak media untuk menelusuri hal tersebut.*