Home Regional Bali Pemprov Bali Klaim Telah Lakukan Pemerataan Pembangunan

Pemprov Bali Klaim Telah Lakukan Pemerataan Pembangunan

0
Pemprov Bali Klaim Telah Lakukan Pemerataan Pembangunan

Kundur News – Denpasar – Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengklaim telah berhasil mewujudkan pemerataan pembangunan yang berkeadilan di Bali. Pemerataan pembangunan berkeadilan tersebut disebut telah berhasil melalui Program Bali Mandara.

“Saya kira pembangunan saat ini sudah tepat yakni pemerintah membangun dari pinggiran, dari desa, karena yang identik dengan kemiskinan itu adalah yang dipinggir dan di desa – desa, dan kita di Bali sudah melakukan itu, melalui  program – program Bali Mandara yang 100% pro rakyat” kata Pastika seusai menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke 109 Tahun 2017 yang dilaksanakan di Lapangan Puputan Margarana, Renon, Denpasar, Senin (22/5).

Menurut Pastika, peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun ini harus menjadi momentum untuk mewujudkan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia, khususnya Bali. Mengingat kurangnya pemerataan pembangunan yang berkeadilan akan menimbulkan permasalahan yang malahan akan menghilangkan makna sebenarnya dari kebangkitan nasional tersebut.

Pastika  berharap agar masyarakat tidak melupakan makna dari kebangkitan nasional dan juga bagaimana para pendahulu memperjuangkan bangsa Indonesia. “109 tahun yang lalu kita masih di bawah kolonialisme Belanda, namun para pemuda kita dengan gagah berani menyatukan diri dan berbicara tentang ke Indonesian dan Kebangsaan, kenapa saat ini kita sudah tenang – tenang tidak ada lagi kolinialisme tapi kita mulai meninggalkan hal itu, ”tegas Pastika.

Sementara itu dalam Amanat Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Rudiantara  yang dibacakan oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika menegaskan bahwa pentingnya pemerintah tetap fokus untuk mewujudkan pemerataan pembangunan di tengah tantangan digitalisasi. Menurut Menkominfo, perubahan besar dalam lanskap sosial budaya masyarakat ini tetap harus diwaspadai karena bisa memecah belah persatuan bangsa dan mengancam ikatan-ikatan berbangsa.*