Home Regional Bali Tingkat Konsumsi Garam Yodium di Bali Rendah

Tingkat Konsumsi Garam Yodium di Bali Rendah

0
Tingkat Konsumsi Garam Yodium di Bali Rendah

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Kundur News – Denpasar. Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Bali Ny. Ayu Pastika menyebutkan bahwa tingkat konsumsi garam beryodium di Bali tergolong rendah, sehingga kedepan perlu upaya sosialisasi dan penyadaran yang lebih intensif di kalangan generasi muda.

Hal tersebut disampaikan Ny. Ayu Pastika saat mejadi narasumber dalam acara Forum Grup Diskusi Gerakan Konsumsi Garam Beryodium di ruang rapat Jempiring kantor BAPPEDA LITBANG Prov Bali, Kamis (2/3).

Ayu Pastika menegaskan tingkat konsumsi garam beryodium yang rendah harus segera diatasi melalui kerjasama seluruh stake holder. Penyadaran kepada mayarakat terkait bahaya kurangnya konsumsi garam beryodium harus di intensifkan.

“Kita harus memikirkan generasi muda dan generasi yang akan datang, jangan sampai ada lagi timbul permasalahan terganggunya pertumbuhan maupun penyakit-penyakit akibat kurangnya konsumsi garam beryodium” ujar Ayu Pastika.

Menurut Ayu Pastika, zat yodium pada garam memiliki fungsi yang sangat penting bagi perkembangan manusia. Mulai didalam kandungan yang apabila kekurangan zat yodium bisa menyebabkan lahir mati, abortus, cacat bawaan saat dilahirkan, pertumbuhan kerdil, kecerdasan menurun, hingga saat dewasa bisa menyebabkan gondok dengan berbagai komplikasinya.

Begitu besarnya fungsi yang dimiliki, namun sering kali dianggap remeh oleh sebagian orang. Di Bali pun permasalahan serupa kerap terjadi, dimana konsumsi garam beyodium sangat minim. Kita harus selamatkan generasi kita, jika seluruh stake holder bisa bekerja bersama-sama secara fokus saya yakin peningkatan konsumsi garam beryodium demi kesehatan akan tercapai,” tegas Ayu Pastika.

Guna meningkatkan kesadaran masyarakat, menurut Ayu Pastika diperlukan langkah-langkah yang cepat dalam memberikan edukasi maupun himbauan kepada masyarakat. Upaya tersebut bisa dilakukan dari lingkungan terdekat distribusi garam itu sendiri. Salah satunya yaitu himbauan dari Kepala Pasar dimana terjadi transaksi jual-beli garam, agar masyarakat lebih memilih garam beryodium.

Himbauan ini menurut istri orang nomor satu di Bali tersebut bukan tanpa alasan dan memiliki dasar yang cukup kuat melihat adanya Surat Edaran Gubernur Bali pada Tahun 2015 tentang Pentingnya Konsumsi Garam Beryodium.

“Ancaman kurangnya konsusmsi garam yodium jangan dianggap sepele, itu sangat fatal. Jadi mari mulai dari lingkungan terdekat untuk memberikan penyadaran” papar Ayu Pastika.

Ayu Pastika meyatakan TP PKK siap mendukung gerakan tersebut, dan diyakini lebih cepat diserap masyarakat. Apalagi kader-kader PKK dimasing-masing desa di Bali dapat menjadi motor penggerak. “Mari bekali ilmu para kader-kader PKK kita, jika sudah memiliki pengetahuan yang jelas saya yakin mereka bisa ikut memberikan penyuluhan ke masyarakat, minimal dari keluarga terdekat,” pungkas Ayu Pastika.*

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]