Home Featured Warga Singapura Gantung Diri di Karimun

Warga Singapura Gantung Diri di Karimun

0
Warga Singapura Gantung Diri di Karimun

Kundur News – KARIMUN – Seorang warga negara Singapura bernama Toni (56) tewas tergantung di rumahnya, tepatnya di Gang Cinka RT 002 RW 01 kelurahan Sungai Lakam Timur Kecamatan Karimun, Kamis dini hari (8/6) sekitar pukul 02.00 WIB.

Saksi mata dalam hal ini, pacara dari korban, Rini Apriyani menyebutkan, sebelum tewas Toni sempat bertemu dengan dirinya dan berencana akan menginap di Hotel Royal Jalan Nusantara. Belum sempat menginap atau pada pukul 21.00 WIB korban langsung keluar dari kamar hotel dan mengaku ingin beribadah atau sembahyang di sekitar Kapling.

BACA :  Diduga Patah Hati, Seorang Pria Sungai Asam Nekat Akhiri Hidupnya Dengan Gantung Diri

“Berjam-jam lamanya ditunggu Toni tak datang, jadi sekitar pukul 03.00 WIB saya keluar untuk mencari dia ke sekitaran Kapling namun tak ketemu. Lalu saya pulang kerumah dan didepan rumah melihat motor yang digunakannya terparkir. Lalu saya masuk kedalam rumah dan melihat dia sudah tergantung di ruang tengah,” kata Rini menjelaskan kronologis tewasnya sang pacar warga negara Singapura itu.

BACA :  Diduga Patah Hati, Seorang Pria Sungai Asam Nekat Akhiri Hidupnya Dengan Gantung Diri

Melihat pacarnya tergantung, Rini berteriak meminta tolong kepada para tetangga dan langsung melaporkan kepada pihak keplisian.

Kasat Reskrim Polres Karimun, AKP Dwihatmoko Wiraseno kepada wartawan membenarkan peristiwa tewasnya warga Singapura dengan cara gantung diri itu. Ia mengatakan, berdasarkan hasil dari olah TKP, bahwa korban ditemukan saat masih tergantung dan sudah tidak bernyawa.

“Kita temukan luka memar bekas jeratan tali nilon pada bagian leher,” katanya.

BACA :  Diduga Patah Hati, Seorang Pria Sungai Asam Nekat Akhiri Hidupnya Dengan Gantung Diri

Karena masih menunggu hasil visum, maka sampai saat ini, polisi belum dapat menduga motif dari gantung diri korban, dan belum dapat memastikan apakah murni bunuh diri ataukah merupakan korban tindak kekerasan.

Sedangkan hasil visum, Dwihatmoko mengaku masih belum bisa diketahui dan belum keluar. Sementara barang bukti yang diamankan seperti kaleng bekas minuman keras, pakaian korban, kantong plastik, tali nilon warna kuning sepanjang 8 meter yang digunakan gantung diri dan banyak lagi.*