Home Regional Bali Hadapi Persaingan, Pelaku Pariwisata Bali Perlu Lakukan Penganekaragaman

Hadapi Persaingan, Pelaku Pariwisata Bali Perlu Lakukan Penganekaragaman

0
Hadapi Persaingan, Pelaku Pariwisata Bali Perlu Lakukan Penganekaragaman

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Kundurnews – Denpasar – Pelaku pariwisata Bali diingatkan untuk mulai melakukan diversifikasi (penganekaragaman ) pariwisata agar mampu bersaing sebagai destinasi wisata dunia. Langkah itu penting dilakukan ditengah banyaknya destinasi wisata baru di tanah air dan ditambah dengan dicanangkannya 10 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di tanah air oleh pemerintah pusat.

Langkah antisipasi agar wisatawan baik lokal maupun manca Negara, untuk tetap memprioritaskan Bali sebagai tujuan wisatanya.

Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Pastika saat menghadiri Diskusi Pariwisata yang diselnggarakan oleh Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali /Bali Tourism Board ,Selasa (20/12).

Pastika juga mengatakan perlunya upaya diversifikasi pariwisata agar Bali tetap mampu bersaing dengan kawasan-kawasan baru yang sedang tumbuh, seperti pariwisata olahraga  (sport tourism), pariwisata religi ( religious tourism). Disamping itu juga Bali juga perlu mempertimbangkan pengembangan medical tourism dan retirement tourism. Namun tetap harus berpedoman pada  pro culture dan pro environment.

“ Kedepannya kita harus sudah pikirkan untuk diversifikasi pariwisata kita sehingga Bali akan tetap menjadi daerah tujuan wisata utama baik bagi wisatawan lokal maupun manca negara,”tegas Gubernur yang juga mantan kepala BNN tersebut.

Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana menyampaikan bahwasannya pariwisata Bali saat ini tengah menghadapi beberapa  permasalahan yang cukup serius yaitu permasalahan kapasitas Airport  Ngurah Rai yang padat, overload, permasalahan kemacetan dan sarana transportasi serta permasalahan sampah dan sanitasi lingkungan yang perlu segera ditangani. Semua permasalahan diatas memegang andil yang cukup besar terhadap kualitas pariwisata. “Walaupun jumlah kunjungan wisatawan ke Bali meningkat namun lama tinggalnya wisatawan di Bali terus berkurang,” ujar Partha Adnyana.

Permasalahan yang sama juga disampaikan oleh Ketua Badan Promosi Pariwisata Derah yang juga anggota Dewan penasehat GIPI Bali Tjokorda Gde Putra Sukawati. Menurut Tjok Sukawati, permasalahan transportasi, kemacetan dan lamanya perjalanan  telah menjadi alasan penyebab wisatawan  enggan pergi ke Bali utara maupun ke obyek wisata lainnya seperti  daerah wisata Ubud.

Oleh : Nengah Muliarta[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]