Serasan, Kundurnews.co.id – Pembudi daya ikan hidup di Kabupaten Natuna dan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), sangat berharap kepada Presiden Prabowo, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), dan semua pihak terkait untuk segera mengupayakan agar kapal-kapal Hongkong kembali beraktivitas khususnya di perairan Natuna.
“Pak Presiden Prabowo, bantu kami Pak. Kami nelayan budi daya ikan laut khususnya dari Natuna, memohon kepada Bapak Presiden untuk segera mengupayakan agar kapal-kapal Hongkong kembali beraktivitas di daerah Natuna,” ungkap nelayan budi daya ikan laut Serasan pada Minggu, 28 Juni 2025.
Nelayan tersebut yakin bahwa seluruh nelayan budi daya ikan hidup, baik di Natuna, Anambas, maupun seluruh Indonesia yang berhubungan dengan kapal Hongkong, juga berharap hal yang sama.
Kapal-kapal Hongkong diketahui berhenti mengambil ikan ekspor di Natuna dan Anambas sejak bulan Maret lalu.
Dampak dari berhentinya aktivitas kapal-kapal Hongkong sangat merugikan pengusaha dan nelayan pembudi daya ikan kerapu dan napoleon di Natuna. Sebelumnya, ikan kerapu sunu hidup bisa dijual seharga Rp300.000 per kilogram. Namun, karena kapal Hongkong tidak beraktivitas lagi, nelayan terpaksa membunuh ikan tersebut dan menjualnya dengan harga Rp100.000 per kilogram kepada pengusaha lokal.
Nelayan tersebut menjelaskan bahwa meskipun mengalami kerugian, mereka terpaksa menjual dengan harga murah untuk menutupi biaya operasional dan kebutuhan sehari – hari.
Laporan : Mon.