Inhil – Sekolah Tinggi Managemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Indragiri menggelar Kuliah umum dengan Tema “Penerapan Sistem Informasi di Era 4,0” melalui aplikasi Zoom Meeting, Sabtu (4/9/21).
Pada pertemuan kuliah umum tersebut, turut dihadiri oleh Hayat Shobirin B.Sc (Comp) M.mgt (Tech) selaku narasumber, Ketua STMIK Indragiri H Nurkhozin, SE. MP. Ketua Yayasan Syech Walid Thaib Saleh STMIK Indragiri, Muannif Ridwan, S.P.d.I, M.H, Wakil Ketua III Muhammad Amin, S.Ag, M.Pd. Deka Zainur Rahman S.Kom, M.Kom, Nanda Paramita Wulandari, S.Kom, Gr, M.Pd. Goesdery Lidar, MMSI, dan Ulfajri, M.Pd, Raya N. Msi.
Hayat Shobirin menjelaskan, revolusi industry di mulai dengan revolusi industry 1.0, apa yang dimaksud dengan revolusi 1.0 jika diambil kesimpulan bahwa revolusi ini ke 1.0 hingga 4.0 itu selalu terjadi perubahan besar. Disini revolusi industry yang pertama terjadi pada abad ke 18, di Inggris. Penemuan pertama mesin UAP yang diciptakan oleh James Watt, ini adalah awal mula revolusi industry 1.0 nanti yang akhirnya menjadi titik acu kepada revolusi industry atau era digital 4.0 saat ini. Yang pertama ditandai itu adalah penemuan mesin UAP untuk produksi barang di Inggris, jadi mesin UAP itu, awalnya, Semua bergantung pada tenaga manusia atau hewan. yang akhirnya digantikan dengan mesin tersebut, selain itu juga mesin UAP dijadikan alat transportasi kereta api. Saat itu terjadi perubahan industri dari tenaga manusia sebelumnya jadi ke arah mesin itu adalah revolusi 1.0.
“Apa yang menandakan saat itu perubahan dari revolusi industri 1.0 menjadi 2 point kosong berarti kita ke revolusi industri di 2 poin kosong itu terjadi di awal abad ke-20 jadi revolusi industri ditandai dengan penemuan listrik. Nah, jadi dari awalnya itu mesin UAP berbahan batubara akhirnya ditemukanlah listrik saat itu. Nah, itulah yang dimulai dengan revolusi industri 2 poin kosong di mesin UAP yang sebelum perubahan batubara boleh tergantikan lagi dengan tenaga listrik saat itu revolusi industri 2 poin kosong tercipta mobil dan itulah awal mulanya perang dunia ke II, jadi alat-alat perang diciptakan di saat itu karena dari biasanya tenaga UAP yang bersifat lambat, akhirnya digantikan dengan tenaga listrik yang bekerja lumayan cepat mulailah tercipta mobil walaupun mobil ini tidak seperti sekarang ini dapat diproduksi massal atau diproduksi sangat sangat cepat ya mungkin ini memerlukan waktu saat itu tapi dengan perubahan dari mesin UAP kepada penemuan listrik saat itu akhirnya terjadilah revolusi industri besar yang di mulai di abad ke-20,” katanya.
Dosen lulusan S2 Negeri Jiran ini melanjutkan, saat itu, apalagi yang menandakan semua tahu akhirnya menjadi berubah 3 point kosong. Nah ini lagi revolusi industri 3 poin kosong bahwa revolusi revolusi yang terjadi di dunia ini dari 1 point 0, 2 poin 0. 3 poin 0 semuanya berarah ke pada mesin atau efisiensi atau efektivitas manusia dalam mengolah atau menemukan suatu barang itu menjadi lebih efisien.
“Ya kalau kita lihat dari 1.0 itu tadi mesin UAP dan tenaga manusia apa mesin UAP lebih cepat lagi kepada tenaga listrik dan pengujian masuk kita ke revolusi industry. 3 poin kosong Nah jadi ke sini dari sebelumnya revolusi mesin UAP dan semuanya sekarang kita bisa melihat di sini yaitu komputer dan robot nah jadi itu revolusi industri pada zaman Nazi pun sudah ada ini kita untuk mengenal komputer ini udah Sejak sejak zaman Nazi Jerman itu pun sudah ada diciptakan yaitu komputer pertama dikembangkan di perang dunia kedua namanya itu adalah colossus, bentuknya pun masih jadul kalau di sini jadi kalau kita pun saat ini melihat bentuknya belum tentu juga kita bisa menggunakannya gitu tapi dengan penemuan revolusi industri di saat itu ada mungkin penemuan microchip berkembang lagi terus terus terus terus dan akhirnya kita sekarang sudah bisa menikmati komputer yang hanya didapat yang hanya dipegang dalam genggaman tangan kita bahkan sekarang mau handphone pun sudah bisa menjadi komputer kita muter kecil kita dimanapun kita berada mungkin kalau kita merasakan dari kecil kita sekarang sampai kita besar sekarang saya merasakan betul Dulu ketika masih kecil masih kita masih petak-petak tiba-tiba sekarang sudah berubah menjadi layar datar, semuanya rata-rata oleh teknologi informasi,” tuturnya.
Terakhir Dosen Muda ini mengatakan, di Indonesia sendiri bahasa revolusi 4.0 ini baru terdengar booming, padahal ini sudah lama terjadi di Jerman jadi strategis dari pemerintah Jerman yang mengutamakan komputerisasi pabrik itu revolusi industri teknologi cerdas atau artifisial intelijen jadi tolol saya simpulkan seperti sekarang membuka media sosial artifisial intelijen itu sudah bergerak algoritma itu sudah bergerak Contohnya saat membuka media sosial Facebook atau Instagram.
“Dengan ini mereka menanamkan teknologi cerdas atau artifisial intelijen bahasa jadi ketika artifisial intelijen itu bergerak nontonnya gini-gini ketika kita membuka Instagram kita membuka Facebook tiba-tiba kita ada di iklan, jadi algoritma itu sudah bisa membaca sifat manusia sampai segitunya, industri revolusi industri 4,0 yang ada sampai sekarang ini gitu Mungkin kita bisa melihat beberapa tahun kedepan beberapa 10 tahun kedepan data atau komputer ini adalah sesuatu yang sangat sangat penting oleh karena itu saya bilang tidak salah bagi adek adek untuk mengambil sekolah teknologi manajemen ini pertama sistem informasi karena memang sekarang itulah yang dibutuhkan oleh industri sekarang ini jadi untuk masuk ke STMIK ini Alhamdulillah ada tidak salah langkah karena apa itu seperti di daerah terpencil ataupun di daerah manapun perusahaan Contohnya seperti perusahaan sawit sedang membutuhkan tenaga tenaga IT,” Imbuhnya.
Sementara itu, Ketua STMIK Indragiri H Nurkhozin, SE.MP mengungkapkan bahwa STMIK Indragiri adalah lembaga yang tepat untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM), Inhil khususnya, dan Riau umumnya.
“Dalam menghadapi pasar global berbasis digital ini dimana tidak ada lagi ruang tanpa digitalisasi. STMIK Indragiri juga akan menyiapkan lulusan yang kompeten dibidang Informatika,” imbuhnya.*