Indragiri Hilir – Upaya pencegahan kebakaran hutan, lahan, dan kebun (Karhutlabun) terus digencarkan di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau. Salah satunya melalui kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Pencegahan serta Penanggulangan Karhutlabun Tahun 2025, yang digelar oleh PT GIN, Kamis (24/7/2025).
Bertempat di wilayah operasional PT GIN yang meliputi Kecamatan Pelangiran, Mandah, dan Gaung, kegiatan ini menjadi ajang kolaborasi antara TNI, Polri, pemerintah kecamatan, perusahaan, dan masyarakat sekitar dalam memperkuat sinergi pencegahan kebakaran lahan.
Mewakili Danramil 10/Pelangiran, Serma Sugianto hadir dalam acara tersebut, bersama sejumlah pejabat dan tokoh penting dari berbagai instansi. Turut hadir di lokasi, Danramil Mandah Kapten Inf. R. Handoko, Danpos Lahang Serma Tota Simbolon, serta tiga Kapolsek dari wilayah Pelangiran, Mandah, dan Gaung, yakni Iptu Pol. Anton Hilman, SH, MH, AKP Pol. Budi Iksani, dan Iptu Pol. Andrianto.
Sementara dari unsur pemerintahan, Plt. Camat Pelangiran Hardinata, SP, MM, serta Camat Mandah dan Camat Gaung juga tampak mendukung penuh kegiatan tersebut. Perwakilan BPBD Kabupaten Inhil, Bapak Ery Yudho, hadir untuk menyampaikan pentingnya koordinasi lintas sektor dalam menghadapi musim rawan kebakaran.
Perusahaan sebagai tuan rumah turut menghadirkan Humas PT GIN, Bapak Ulul Azmi Batubara, beserta jajaran staf, tim Masyarakat Peduli Api (MPA) perusahaan dan perwakilan MPA dari desa-desa sekitar.
Dibuka dengan Lagu Kebangsaan, Ditekankan Pentingnya Kesiapsiagaan
Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, yang dilanjutkan dengan sejumlah sambutan. Dalam sambutannya, Humas PT GIN menekankan bahwa perusahaan siap menjadi mitra aktif dalam pencegahan Karhutla dan terus mendorong edukasi kepada karyawan serta masyarakat.
“PT GIN berkomitmen menjadi bagian dari solusi. Bukan hanya lewat kesiapan sarana, tapi juga kesadaran bersama. Pelatihan seperti ini harus rutin dilakukan, apalagi menjelang puncak musim kemarau,” ujar Ulul Azmi.
Plt. Camat Pelangiran, Hardinata, menambahkan bahwa peran masyarakat sangat penting karena mereka yang berada di garis depan.
“Kalau masyarakat tahu cara mendeteksi api sejak dini, tahu cara tanggap darurat, maka kebakaran bisa dicegah sebelum meluas,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolsek Mandah, AKP Budi Iksani, dan Danramil Mandah, Kapten Inf. R. Handoko, juga menyoroti pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi musim kemarau yang diprediksi lebih kering tahun ini.
“Kadang kita anggap sepele. Api kecil dibiarkan, akhirnya meluas. Butuh tanggung jawab bersama, baik dari masyarakat, perusahaan, maupun aparat,” ujar Danramil Mandah.
Sementara perwakilan BPBD Inhil, Ery Yudho, menyampaikan bahwa daerah Pelangiran, Mandah, dan Gaung masuk zona rawan. Oleh karena itu, deteksi dini dan respon cepat sangat dibutuhkan.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan simulasi pemadaman api, yang melibatkan personel TNI, Polri, tim MPA, dan staf perusahaan. Simulasi ini menggambarkan skenario terjadinya kebakaran di lahan gambut dan bagaimana prosedur cepat tanggap dilakukan.
Peserta yang terdiri dari masyarakat desa sekitar dan karyawan perusahaan tampak antusias mengikuti simulasi, mulai dari penggunaan alat pemadam, koordinasi tim, hingga pelaporan titik api.
Di akhir acara, seluruh peserta melakukan foto bersama sebagai simbol kolaborasi antar lembaga dan masyarakat dalam upaya melindungi lingkungan dari bahaya Karhutlabun.
Kegiatan ini menjadi pengingat bahwa ancaman Karhutla tidak bisa dianggap enteng, apalagi dengan potensi El Nino yang meningkatkan risiko kekeringan. Kolaborasi seperti ini menjadi contoh sinergi antara unsur pemerintah, aparat, dunia usaha, dan masyarakat demi keselamatan bersama.