Home Regional Bali Jokowi Serahkan 5.903 Sertifikat Tanah Kepada Masyarakat Bali

Jokowi Serahkan 5.903 Sertifikat Tanah Kepada Masyarakat Bali

0
Jokowi Serahkan 5.903 Sertifikat Tanah Kepada Masyarakat Bali

Kundur News – Denpasar – Presiden RI Joko Widodo menyerahkan 5.903 sertifikat hak atas tanah kepada masyarakat Bali. Penyerahan sertifikat tersebut merupakan bagian Program Strategis Nasional Pembinaan dan Fasilitasi Serta Kerja Sama Akses Reform Tahun 2017. Sertifikat diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala, Denpasar, Jumat (4/8).

Melalui program strategis ini, pemerintah menargetkan pada tahun 2019 setiap jengkal tanah di Bali sudah terdaftar danbersertifikat. Sementara secara nasional, pendaftaran dan penyertifikatan tanah ditargetkan tuntas pada tahun 2025.

Presiden Joko widodo mengingatkan masyarakat agar  menyimpan sertifikat dengan baik. “Sampai di rumah langsung bungkus, jangan sampai rusak kalau atap rumahnya bocor. Sertifikat juga harus difotocopi untuk memudahkan pengurusan jika hilang,” papar Jokowi.

Lebih jauh, Presiden Jokowi mengingatkan pula agar masyarakat berhati-hati memanfaatkan sertifikat tanah sebagai agunan. “Harus benar-benar dihitung kemampuan membayar angsuran. Gunakan untuk kegiatan produktif,” ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, pemerintah saat ini memang tengah melakukan upaya percepatan proses penyertifikatan tanah. Indonesia memiliki 116 juta bidang tanah dan yang sudah bersertifikat hingga saat ini baru mencapai 46 juta bidang. Pemerintah menargetkan, proses penyertifikatan tanah secara nasional tuntas pada tahun 2025.

Menteri Agraria dan Tata Ruang/BPN Sofyan Jalil dalam laporannya menyebut tahun ini pihaknya menargetkan 5 juta sertifikat hak atas tanah. “Kalau tahun-tahun sebelumnya target kitahanya berkisar 600 ribu hingga 700 ribu sertifikat,” kata Sofyan Jalil.

Selanjutnya pada tahun 2018 dan 2019, pemerintah menargetkan 7 juta dan 9 juta sertifikat. Ia menambahkan, Bali merupakan provinsi pertama yang ditarget menuntaskan program ini. “Karena saat ini Bali sudah mencapai 67 persen, paling tinggi se-Indonasia. Sehingga kita targetkan, dua tahun lagi setiap jengkal tanah di Bali akan bersertifikat, kecuali yang masih bersengketa,” tegas Sofyan Jalil.Ke-halaman_Selanjutnya