Home Featured Nasi Bungkus Daun Jabata, Kuliner Legend Kota Tembilahan

Nasi Bungkus Daun Jabata, Kuliner Legend Kota Tembilahan

0
Nasi Bungkus Daun Jabata, Kuliner Legend Kota Tembilahan

Kundu News – Nasi Bungkus Daun Jabata merupakan kuliner legend yang berada di Kota Tembilahan. Kuliner yang sudah berdiri sejak puluhan tahun tersebut merupakan usaha turun temurun.

Kuliner Nasi Bungkus Daun Jabata terletak di Jalan Batang Tuaka, Tembilahan Kota. Buka pukul 07:00 setiap harinya dan tutup pukul 14:00 Wib.

Untuk satu bungkus nasi daun jabata dipatok dengan harga Rp4.000 dengan lauk sambal ikan teri didalamnya, jika ingin tambahan warung Nasi Bungkus Daun Jabata ini menyediakan lauk tambahan seperti telur sambal, telur dadar dan telur ceplok, perporsi telur dihargai Rp4.000-.

Pemilik kuliner nasi daun jabata, Aisyah mengatakan ia telah menekuni usahanya sejak 15 tahun lalu, saat sang mertua pendiri kuliner tersebut meninggal dunia.

“Saya sendiri sudah melanjutkan kuliner ini sekitar 15 tahunan setelah mertua saya meninggal, dan jauh sebelum itu nasi daun ini sudah didirikan bahkan kata almarhum mertua saya, ia sudah berjualan disaat Jalan Batang Tuaka ini masih kecil dan belum sebagus ini,” jelasnya.

Aisyah juga menyebutkan dari nasi daun pertama buka hingga sekarang digelutinya, menurut pelanggan rasa nasi daun jabata tidak pernah berubah, masih selalu mempertahankan rasa aslinya.

“Untuk rasa kata para pelanggan tidak pernah berubah,” katanya.

Menurut Aisyah, nasi daun merupakan makanan yang sudah ada sejak zaman dulu. katanya, membungkus nasi dengan daun pisang agar memberi rasa yang khas dan aroma yang enak.

“Kalau nasi sudah dibungkus dengan daun pisang rasanya jadi berbeda. Saya pun tidak tahu mengapa bisa begitu. Nasi Bungkus Daun Jabata ini merupakan peninggalan dari Mertua saya,” ujarnya.

Adapun cara pengolahan nasi daun berbeda dengan nasi biasa, dimana nasi daun ini melewati proses yang namanya tanak.

“Untuk pengolahan nasi daun sendiri itu berbeda, nasi daun ini ada namanya ditanak dan diberikan bumbu-bumbu khasnya, setelah itu nasi lanjut dikukus. Pembungkusan daun pisang dilakukan setelah nasi masak, saat panas-panas itu kita bungkus, jadi pas dimakan aromanya sudah beda, wangi daunnya menjadi khasnya tersendiri,” papar Aisyah.*(adv)