Pekanbaru – Ketegangan internal di tubuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Provinsi Riau kembali mencuat pasca terbitnya Surat Keputusan (SK) baru dari DPP PPP terkait susunan kepengurusan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Riau. Arbi Irawan, SH, MH., yang merupakan Pengurus Harian DPW PPP Riau, angkat bicara dan meminta kubu Afrizal untuk legowo menerima keputusan tersebut.
Dalam keterangannya kepada media, Arbi menjelaskan bahwa DPP PPP sebelumnya memang mengeluarkan SK penunjukan Afrizal sebagai Pelaksana Tugas (PLT) Ketua DPW PPP Riau. Namun, setelah melalui berbagai pertimbangan dan dinamika internal, DPP kemudian mencabut SK tersebut dan menerbitkan SK baru yang menunjuk kepengurusan definitif.
“SK sebelumnya memang menunjuk Pak Afrizal sebagai PLT. Tapi ketika DPP mencabut dan menerbitkan SK baru dengan kepengurusan yang sah, maka sudah sepatutnya semua kader tunduk dan taat. Itu keputusan organisasi, bukan keputusan personal,” tegas Arbi, Selasa (1/7).
Arbi menilai langkah Afrizal dan kelompoknya yang masih berupaya menggelar Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) ilegal, dalam waktu dekat sebagai tindakan yang tidak menghargai keputusan partai. Apalagi, Rakorwil itu disebut-sebut akan digelar menjelang pelaksanaan Muktamar Nasional PPP, forum tertinggi dalam struktur organisasi partai.
“Ini sangat disayangkan. Sudah ada SK baru, sudah ada kepengurusan yang sah, tapi mereka malah berencana membuat Rakorwil tandingan mereka tidak paham organisasi atau gimana. Itu namanya tidak tahu malu. Janganlah memperkeruh suasana menjelang Muktamar, seharusnya kita saling mendukung, bukan memecah belah,” tambah Arbi.
Lebih lanjut, Arbi mengingatkan bahwa segala bentuk manuver politik yang bertentangan dengan keputusan DPP bisa merugikan konsolidasi internal partai, terutama di tengah persiapan menuju agenda-agenda penting nasional.
“Saya mengajak Pak Afrizal dan teman-teman untuk kembali ke barisan, patuhi aturan main partai, dan akui legalitas SK baru. Jangan keras kepala, karena pada akhirnya yang dirugikan adalah partai dan masyarakat yang menaruh harapan pada PPP sebagai partai Islam yang besar dan berpengalaman,” kata Arbi.
Ia juga menekankan bahwa PPP adalah rumah bersama yang harus dijaga bersama, bukan tempat untuk kepentingan pribadi maupun kelompok.
“Sudah saatnya kita berpikir jernih, jangan mengedepankan ego. Kalau sudah ada keputusan partai, ya terima dengan lapang dada. Kalau tidak terima, ya introspeksi diri. Bukan malah membuat gerakan tambahan yang bisa memecah belah kader di bawah,” tutup Arbi.
Dengan munculnya pernyataan tegas dari Arbi Irawan ini, publik dan internal PPP kini menunggu bagaimana respons dari kubu Afrizal, serta apakah Rakorwil yang direncanakan itu akan tetap dilanjutkan atau dibatalkan demi menjaga keutuhan partai.