Pelangiran, – Dalam rangka upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Babinsa Serda Chandra Bastian yang bertugas di Koramil 10/Pelangiran bersama satu anggota Polri, melaksanakan kegiatan sosialisasi dan patroli Karhutla di Desa Rotan Semelur, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Rabu (21/5/2025).
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memastikan tidak ada aktivitas yang dapat memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah tersebut, serta untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kelestarian alam dan menghindari praktik pembakaran lahan yang dapat merusak lingkungan. Kegiatan patroli ini juga menjadi bagian dari langkah proaktif untuk menanggulangi ancaman kebakaran yang berpotensi merusak ekosistem, sumber daya alam, dan kesehatan masyarakat.
Titik koordinat yang menjadi fokus patroli berada pada posisi 0°12’47” Lintang Utara dan 103°35’36” Bujur Timur, dengan elevasi 16,9 meter dan arah utara 335°. Patroli yang dilakukan meliputi pengecekan langsung ke titik-titik rawan kebakaran di sekitar wilayah tersebut. Selain itu, tim patroli juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat mengenai bahaya dan dampak buruk dari kebakaran hutan serta bagaimana cara menghindarinya.
Dalam kegiatan tersebut, tim gabungan TNI dan Polri, meski dengan jumlah terbatas hanya 2 orang, tetap bergerak secara maksimal dan berkoordinasi dengan perangkat desa setempat. Hasil dari kegiatan patroli yang dilakukan menunjukkan kondisi yang relatif aman, di mana tidak ditemukan adanya titik api maupun asap yang menandakan adanya kebakaran di kawasan tersebut. Hal ini tentunya menjadi kabar baik, mengingat beberapa wilayah di Kabupaten Inhil sering dilanda karhutla pada musim kemarau.
Namun, Babinsa Serda Chandra Bastian tetap mengimbau agar masyarakat tetap berhati-hati dan tidak melakukan pembakaran lahan, baik untuk membuka lahan pertanian maupun untuk keperluan lainnya. “Kami terus mengingatkan masyarakat bahwa meskipun saat ini tidak ditemukan titik api, kita harus selalu waspada. Karhutla dapat menimbulkan kerusakan yang sangat besar bagi alam dan kesehatan kita semua. Kami berharap masyarakat lebih sadar dan ikut serta dalam menjaga lingkungan,” ungkapnya.
Pihak TNI dan Polri melalui kegiatan patroli ini tidak hanya bertugas memantau potensi kebakaran, tetapi juga berfungsi sebagai sarana untuk mempererat komunikasi antara aparat keamanan dengan masyarakat. Kegiatan sosialisasi diharapkan bisa meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya menjaga kelestarian alam dan menghindari perilaku yang dapat menyebabkan kebakaran hutan dan lahan.
Patroli Karhutla ini juga menjadi bagian dari sinergi antara aparat keamanan, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang aman, bersih, dan sehat. Tindakan preventif seperti ini diharapkan bisa menurunkan angka kebakaran hutan dan lahan yang kerap terjadi di wilayah-wilayah yang rawan karhutla, termasuk di Kabupaten Inhil yang memiliki potensi besar untuk terjadinya kebakaran lahan saat musim kemarau.
Kegiatan sosialisasi ini juga diikuti dengan pemberian informasi terkait peraturan yang mengatur larangan pembakaran lahan secara sembarangan. Hal ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman masyarakat tentang konsekuensi hukum bagi siapa saja yang terbukti melakukan pembakaran hutan atau lahan.
Pencegahan dan penanggulangan Karhutla menjadi tanggung jawab bersama, dan dengan adanya kegiatan patroli serta sosialisasi ini, diharapkan dapat meminimalisir risiko kebakaran dan kerusakan lingkungan yang lebih luas di masa depan.