Natuna, Kundurnews.co.id — Pemerintah Desa Semedang, Kecamatan Bunguran Batubi, terus mendorong peningkatan ekonomi masyarakat melalui program ketahanan pangan yang dijalankan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Semedang. Tahun 2025 ini, desa mengalokasikan anggaran sebesar Rp190 juta untuk tiga kegiatan utama: kebun ubi kayu dan ubi jolo, kebun jagung, serta budidaya ketam manguk.
Kepala Desa Semedang, Jaaleh Kup, mengatakan program tersebut menjadi langkah nyata desa dalam memperkuat ekonomi berbasis masyarakat.
“Untuk ketahanan pangan, anggaran sekitar Rp190 juta. Ada tiga kegiatan — kebun ubi kayu dan ubi jolo, kebun jagung, serta ternak ketam manguk. Dana disalurkan secara transparan melalui rekening BUMDes dan diawasi langsung oleh pengawas desa,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur BUMDes Semedang, Holid, menjelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan dilakukan secara bertahap.
“Untuk ubi sudah 100 persen, kepiting 80 persen, dan jagung masih menunggu pencairan tahap kedua,” jelasnya.
Ia menambahkan, dari total Rp190 juta, sekitar Rp100 juta telah terserap di tahap pertama, sementara Rp90 juta sisanya akan digunakan setelah pencairan tahap kedua.
“Begitu dana tahap kedua cair, kita akan langsung bergerak cepat untuk melanjutkan kegiatan,” ujarnya.
Dari sisi teknis, lahan yang digunakan untuk kebun ubi dan jagung adalah sistem sewa sebesar Rp2 juta per tahun. Untuk budidaya ketam manguk, pihak BUMDes telah menebar 200 kilogram bibit, dengan sistem bertahap.
“Masyarakat kita libatkan langsung dalam kegiatan ini, baik di kebun maupun di kolam ketam. Harapannya, hasilnya nanti bisa menjadi sumber pendapatan untuk desa,” tambah Holid.
Namun, dari sisi pengawasan, pengawas BUMDes Semedang, Muhardi, menyebut hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan resmi terkait perkembangan kegiatan tersebut.
“Belum ada kejelasan, masih simpang siur,” ucapnya singkat.
Pernyataan itu menjadi catatan tersendiri bagi pemerintah desa agar koordinasi antara pengelola, pengawas, dan pemerintah desa dapat ditingkatkan, sehingga pelaksanaan program BUMDes berjalan lebih transparan dan terukur.
Meski begitu, optimisme tetap disampaikan oleh Direktur BUMDes. Holid yakin, dengan dukungan masyarakat dan pengelolaan yang baik, kegiatan ketahanan pangan ini dapat selesai sesuai target waktu.
“Kita akan selalu optimis, masalah hasilnya kita serahkan kepada Allah SWT,” tutupnya.
Program ketahanan pangan ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat Desa Semedang, sekaligus menjadi contoh bagi desa lain dalam mengelola potensi lokal melalui BUMDes.