Indragiri Hilir – Musim kemarau mulai menunjukkan dampaknya di sejumlah wilayah Riau, termasuk Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Guna mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Babinsa Koramil 10/Pelangiran, Serda Chandra Bastian, turun langsung ke lapangan untuk melaksanakan patroli dan sosialisasi bahaya Karhutla, Senin (1/9/2025).
Patroli ini dilakukan di wilayah Kelurahan Pelangiran, Kecamatan Pelangiran, yang dikenal memiliki potensi lahan gambut cukup luas—salah satu faktor risiko utama Karhutla di Riau. Kegiatan dilakukan tepat di titik koordinat 0°10’28″N, 103°29’32″E, dengan ketinggian sekitar 21 meter di atas permukaan laut.
Tak sendirian, Serda Chandra menggandeng unsur masyarakat dalam patroli gabungan ini. “Kami kerahkan satu personel dari TNI dan satu orang warga yang memang rutin mendampingi dalam kegiatan pemantauan lingkungan,” ujar Serda Chandra saat dikonfirmasi.
Patroli dilakukan secara menyeluruh dengan menyusuri titik-titik rawan terbakar yang kerap menjadi langganan api saat kemarau. Selain patroli, tim juga memberikan edukasi kepada masyarakat setempat tentang larangan membuka lahan dengan cara membakar.
“Kesadaran masyarakat menjadi kunci. Sosialisasi ini penting agar masyarakat tahu dampak serius Karhutla, baik dari sisi kesehatan, lingkungan, hingga hukum,” tegasnya.
Dalam patroli yang berlangsung selama beberapa jam tersebut, tidak ditemukan titik api maupun asap. Kondisi lahan dalam keadaan aman dan tidak terdeteksi adanya aktivitas pembakaran.
“Kita bersyukur hari ini situasi aman. Tapi kewaspadaan tetap harus dijaga karena cuaca bisa berubah cepat. Kita tidak boleh lengah,” tambahnya.
Kegiatan seperti ini akan terus digencarkan selama musim kemarau berlangsung. Koramil 10/Pelangiran bersama unsur pemerintah daerah, TNI-Polri, dan masyarakat berkomitmen untuk terus melakukan upaya pencegahan secara maksimal demi menjaga kelestarian hutan dan keselamatan lingkungan.