Kantor BPS Natuna

Natuna, Kundurnews.co.id – Badan Pusat Statistik (BPS) Natuna mencatat pertumbuhan ekonomi triwulan II tahun 2025 mengalami peningkatan. Namun capaian tersebut belum sepenuhnya dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, karena pertumbuhan masih didominasi oleh sektor minyak dan gas bumi (migas).

“Kalau pertumbuhan ekonomi tinggi, bukan berarti masyarakat langsung sejahtera,” ujar Kepala BPS Natuna, Wahyu, saat ditemui di Kantor BPS Natuna, Senin (4/11/2025).
Dalam kesempatan itu, Wahyu didampingi Humas BPS Natuna, Danang.

Menurut Wahyu, data BPS menunjukkan total output ekonomi memang meningkat, tetapi belum diikuti dengan pemerataan hasil pembangunan.

“Kita melihat output ekonominya, bukan distribusi atau kualitas hasil pembangunannya. Karena itu, kalau pertumbuhan tinggi tapi tidak inklusif, artinya hanya dirasakan oleh sebagian sektor seperti migas,” jelasnya.

Sektor migas, lanjut Wahyu, masih menjadi penopang utama PDRB Natuna. Namun sektor ini tidak banyak menyerap tenaga kerja.

“Produksinya besar, tapi tidak banyak menyerap tenaga kerja. Akibatnya, pendapatan hanya beredar di kalangan tertentu, sementara masyarakat luas belum merasakan dampaknya,” ujarnya.

Ia menegaskan pentingnya memahami konteks data ekonomi triwulanan agar tidak menimbulkan persepsi keliru.
“Perbandingan pertumbuhan bisa dilihat antar-triwulan, atau triwulan yang sama pada tahun sebelumnya. Jadi bukan langsung dibandingkan tahun ini dengan tahun lalu,” tambahnya.

Selama sektor migas masih mendominasi lebih dari 60 persen PDRB Natuna, sulit bagi sektor lain untuk menyaingi laju pertumbuhan tersebut.

“Kalau dibandingkan dengan daerah lain, idealnya migas dikeluarkan dulu. Karena kalau dilihat nonmigasnya, sebenarnya kita juga tumbuh — hanya saja tidak sebesar sektor migas,” pungkas Wahyu.

Laporan : Mon.

Previous articleTNI Dampingi Kegiatan Makan Sehat Bergizi di Tanah Merah, Ribuan Siswa Antusias Nikmati Menu Sehat