Home Featured Penanaman Ratusan Ribu Bibit Mangrove, Propagul, Merupakan Program Padat Karya

Penanaman Ratusan Ribu Bibit Mangrove, Propagul, Merupakan Program Padat Karya

0
Penanaman Ratusan Ribu Bibit Mangrove, Propagul, Merupakan Program Padat Karya
Salah satu area penanaman propagul di Pulau Kundur

Sawang – Penanaman ratusan ribu bibit mangrove, propagul, yang saat ini dilakukan di 34 Provinsi se-Indonesia, khususnya disejumlah pantai di Pulau Kundur, merupakan pelaksanaan program Padat Karya Tunai (PK/cash for work), dari pemerintah Pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Dwi, perwakilan dari pelaksana kegiatan Padat Karya PEN mangrove, BPDASHL, Sei Jang Duriangkang, Provinsi Kepri, mengatakan, program penanaman mangrove merupakan upaya Pemulihan Ekonomi Nasional bagi masyarakat yang bermukim di pesisir, dampak dari pademi covid-19.

“Kegiatan ini dalam rangka pemulihan ekonomi Nasional akibat covid, masyarakat kita bantu dengan kegiatan penanaman mangrove yang diutamakan yang bermukim di tepi pantai,” kata Dwi, Selasa (03/11/2020).

Dia katakan, penanaman propagul ini, diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat melalui kelompok tani.

“Jadi, melalui kelompok tani kami serahkan sepenuhnya kepada masyarakat, mulai dari penyediaan pancang, lokasi, dan sebagainya hingga propagul. Untuk propagul, memang sengaja kita upayakan diambil dari daerah setempat, karena untuk suai tumbuh, kita khawatirkan jika propagul didatangkan dari luar dikhawatirkan tidak cocok dengan kondisi air,” katanya.

Untuk harga, tiap-tiap propagul dipatok seharga Rp 900,-, untuk pancang Rp 600,-

“Termasuk harga, semua kita limpahkan kepada masyarakat, untuk pekerja juga akan ditransfer dari pusat ke rekning masing-masing dengan gaji per-harinya sebesar Rp 140.000,- sesuai HOK (Hari orang kerja: 8Jam.red*),” kata Dwi.

Terkait banyak dari pihak Desa dan Kelurahan yang tidak mengetahui program tersebut, menurut Dwi, hal tersebut berawal dari survei lokasi tempat penanaman, dan persetujuan dari masyarakat sekitar.

“Terlebih dahulu kita langsung melakukan survei, selanjutnya temui masyarakat sekitar, setuju tidaknya, setelah setuju baru diminta persyaratan kelompok tani untuk mulai penanaman,” jelas Dwi.

Adapun lokasi yang mendapat penanaman bibit bakau tersebut adalah, pantai Mukalimus, pantai Layang, Pantai Kobel, dan pantai Kundur. Dengan masing-masing sebanyak 46.000 propagul dan luas 14ha.*