Pekanbaru, — Ikatan Wartawan Online (IWO) genap berusia 13 tahun pada 9 Agustus ini. Dalam momentum peringatan hari jadi organisasi yang mewadahi para jurnalis media daring ini, Ketua Pengurus Wilayah IWO Provinsi Riau, Muridi Susandi, menyampaikan pesan reflektif dan menginspirasi bagi seluruh anggota IWO, khususnya yang berada di 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau.

 

Dengan semangat memperingati lebih dari satu dekade pengabdian, Muridi mengajak seluruh insan pers untuk tetap menjunjung tinggi integritas, keberanian, dan idealisme dalam menjalankan profesi jurnalistik.

 

“Selamat ulang tahun ke-13 untuk IWO. Ini bukan sekadar usia, tapi bukti perjalanan panjang yang penuh dedikasi, perjuangan, dan pengabdian dalam menyuarakan suara rakyat serta membela kepentingan publik,” ujar Muridi dalam pernyataannya yang diterima redaksi, Senin (11/8/2025).

 

Dalam pesannya, Muridi mengingatkan bahwa tantangan dunia jurnalistik digital semakin kompleks. Di tengah derasnya arus informasi, jurnalis dituntut untuk tetap menjadi penyalur informasi yang akurat, berimbang, dan berpihak pada kebenaran.

 

“Jangan pernah takut untuk menyuarakan kebenaran. Ketika kita berdiri di sisi yang benar, yakinlah Allah SWT bersama kita. Kebenaran mungkin akan dibenci oleh banyak pihak, tetapi tugas jurnalis adalah menyampaikannya, bukan menyenangkannya,” tegasnya.

 

Lebih lanjut, ia mengingatkan akan kekuatan sebuah tulisan yang mampu mengubah opini publik, bahkan arah kebijakan negara.

 

“Satu peluru hanya bisa menembus satu kepala, tapi satu tulisan bisa menembus jutaan kepala pembaca. Tulisan bisa membangkitkan kesadaran, menggugah hati, bahkan mengubah arah bangsa. Jangan pernah remehkan kekuatan pena,” ucap Muridi.

 

Ketua PW IWO Riau juga menyampaikan bahwa masih banyak persoalan yang perlu terus dikawal oleh para jurnalis, terutama mereka yang bertugas di daerah. Di antaranya, isu-isu fundamental yang menyangkut hajat hidup rakyat banyak.

 

“Masih banyak yang harus kita suarakan melalui pena dan kata: tentang bobroknya tata kelola negeri ini, tentang para koruptor yang merampas hak rakyat, tentang narkoba yang merusak generasi muda, tentang perjudian yang merampas harapan, tentang infrastruktur yang belum merata, tentang anak-anak yang putus sekolah, tentang kemiskinan yang katanya ditanggung negara, tentang kekerasan terhadap anak, dan berbagai bentuk ketidakadilan lainnya,” papar Muridi dengan penuh keprihatinan.

 

Ia menekankan bahwa jurnalisme yang berintegritas akan selalu relevan sepanjang masa, terutama sebagai kontrol sosial dan mitra kritis pemerintah.

 

Sejak berdiri, IWO telah menjadi bagian penting dalam ekosistem pers nasional. Organisasi ini hadir sebagai rumah besar bagi wartawan media daring yang terus tumbuh seiring perkembangan teknologi informasi.

 

Menurut Muridi, usia 13 tahun adalah usia produktif yang menandakan bahwa IWO tidak hanya bertahan, tetapi juga berperan aktif dalam mendidik, melindungi, dan memperjuangkan hak-hak jurnalis online di tengah dinamika dunia pers.

 

“IWO bukan sekadar organisasi. Ia adalah gerakan moral. Ia adalah komitmen kolektif kita untuk menjadikan profesi wartawan sebagai jalan pengabdian. Kita bukan hanya pencatat sejarah, tapi penggerak perubahan,” katanya.

 

Dalam konteks lokal, PW IWO Riau di bawah kepemimpinan Muridi berkomitmen untuk terus memperkuat kualitas dan kapasitas jurnalis di seluruh wilayah Provinsi Riau. Ia mendorong peningkatan kompetensi, etika profesi, serta perlindungan hukum terhadap jurnalis yang mengalami intimidasi dalam menjalankan tugas.

 

“Saya mengajak seluruh anggota IWO di 12 kabupaten/kota di Riau untuk menjaga soliditas dan terus meningkatkan profesionalisme. Kita harus menjadi contoh bahwa jurnalis online pun bisa berkualitas, beretika, dan punya pengaruh yang besar dalam membangun daerah,” tuturnya.

 

Menutup pesannya, Muridi menyampaikan harapannya agar insan pers di bawah naungan IWO tetap menjadi pelita di tengah gelapnya informasi palsu dan kepentingan sesaat.

 

“Jangan lelah menulis. Jangan takut bersuara. Karena jurnalisme bukan hanya tentang berita, ia adalah senjata perubahan. Dirgahayu IWO ke-13. Teruslah menjadi garda terdepan dalam menjaga nurani bangsa,” pungkasnya.

 

Ikatan Wartawan Online (IWO) didirikan pada tahun 2012 dan kini telah memiliki struktur organisasi di berbagai provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia. IWO berfokus pada perlindungan jurnalis media daring, peningkatan kapasitas anggota, dan penguatan peran jurnalisme online dalam demokrasi.

Previous articlePatroli Karhutla di Tanah Merah, Babinsa Koramil 02/TM Pastikan Wilayah Aman dari Titik Api