Home Kepri Natuna Proyek Rp41 M Jalan Kelarik Hulu–Segeram Disorot, DED di PU Natuna, Pengawas...

Proyek Rp41 M Jalan Kelarik Hulu–Segeram Disorot, DED di PU Natuna, Pengawas hingga Pelaksana Pilih Bungkam

Papan proyek peningkatan Jalan Kelarik Hulu–Segeram senilai Rp41 miliar. Hingga kini, asal pasir yang digunakan belum dijelaskan secara terbuka oleh pihak kontraktor.

NATUNA – Proyek pembangunan jalan Kelarik Hulu–Segeram dengan nilai anggaran Rp41 miliar terus menuai sorotan publik. Pasalnya, jalan yang terealisasi di lapangan disebut hanya sepanjang sekitar 3 hingga 3,5 kilometer.

Hasil penelusuran media ini, Detail Engineering Design (DED) proyek tersebut berada di Dinas PU Natuna.

Hal itu diakui oleh Kabid Bina Marga Dinas PU Natuna, Wan Tahriri, saat dikonfirmasi, Rabu 17 Desember 2025. Namun, ketika dimintai keterangan lebih lanjut terkait rincian DED, perubahan perencanaan, serta komposisi anggaran proyek, yang bersangkutan memilih tidak memberikan penjelasan hingga berita ini disusun.

Sementara itu, pekerjaan fisik jalan Kelarik Hulu–Segeram dilaksanakan oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kepulauan Riau.

Hingga kini, pihak pelaksana juga belum memberikan keterangan terbuka terkait aspek teknis maupun penggunaan anggaran proyek.

Dalam penelusuran sebelumnya, pengawas proyek, Muhammad Lutfi, mengakui bahwa dirinya memang bertugas melakukan pengawasan pekerjaan di lapangan. Namun saat dimintai keterangan lebih lanjut terkait teknis pekerjaan dan anggaran, Lutfi menyebut tidak berwenang memberikan penjelasan dan mengarahkan konfirmasi kepada pihak kontraktor.

Sementara itu, pihak kontraktor, Sudirman, yang diarahkan sebagai pihak berwenang untuk memberikan keterangan, memilih tidak memberikan tanggapan saat dikonfirmasi, sebagaimana telah diberitakan KundurNews sebelumnya.

Di sisi lain, keterangan warga setempat membenarkan bahwa jalan yang dibangun baru mencapai sekitar 3 hingga 3,5 kilometer, dari simpang Kelarik hingga bendungan. Warga mengaku heran dengan besarnya anggaran proyek, terlebih pada ruas tersebut tidak terdapat jembatan besar dan hanya terdapat beberapa gorong-gorong.

Minimnya keterbukaan informasi dari pihak yang menyimpan DED, pelaksana pekerjaan, pengawas, hingga kontraktor proyek memunculkan pertanyaan publik terkait transparansi proyek bernilai puluhan miliar rupiah tersebut. Media ini tetap membuka ruang klarifikasi kepada seluruh pihak terkait guna memperoleh penjelasan yang utuh dan berimbang.