KUNDURNEWS.CO.ID – PT Timah membangun dan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di lahan bekas tambang, tepatnya di Kampoeng Reklamasi Air Jangkang Kabupaten Bangka dan di Kampong Reklamasi Selinsing di Kabupaten Belitung Timur.
Pengoperasian PLTS di lahan bekas tambang ini bekerja sama dengan Kementerian ESDM, sebagai pusat percontohan pemanfaatan energi baru terbarukan, di bekas area tambang dalam bentuk Energy Techno Park.
Departement Head Corporate Communication PT Timah Tbk, Anggi Siahaan mengatakan, Pembangunan PLTS itu merupakan bentuk dukungan dan upaya transisi energi nasional, dengan menggunakan energi ramah lingkungan di wilayah operasional Perusahaan, serta sebagai bagian dari implementasi green energy di lingkungan operasional perusahaan.
“Saat ini telah terbangun PLTS RoofTop berkapasitas 10,5 KWP di Kampoeng Reklamasi Air Jangkang dan PLTS Apung 10,5KWP di Kampoeng Reklamasi Selinsing. Sistem PLTS ini menggunakan sistem on grid, yang tidak memerlukan battery untuk penyimpanan energi. tapi langsung terkoneksi dengan jaringan listrik PLN,” ujar Anggi Siahaan.
Menurut Anggi Siahaan, pemanfaatan PLTS di Kampoeng Reklamasi Air Jangkang dan Kampoeng Reklamasi Selinsing, dapat menyerap emisi karbon sebesar 51,8223 ton Co2 pada tahun 2023-2024.
“Kampoeng Reklamasi Air Jangkang dan Kampong Reklamasi Selinsing, merupakan kawasan terintegrasi antara sektor pertanian, peternakan, perkebunan dan edukasi. Sehingga adanya kawasan peternakan sapi, kambing, ayam di lokasi ini. Juga bisa dimanfaatkan kotorannya sebagai sumber biogas untuk pemanfaatan langsung ke kompor biogas,” tambah Anggi Siahaan.
Kata dia, pemanfaatan PLTS merupakan bentuk dukungan PT Timah terhadap target pemerintah, dalam meningkatkan bauran Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Dengan memanfaatkan energi matahari yang melimpah dan berkelanjutan, PLTS menjadi solusi strategis dalam menjawab tantangan kebutuhan energi, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
“Keberlanjutan adalah kunci utama PT Timah, dalam menjalankan usaha. Melalui pemanfaatan PLTS, perusahaan tidak hanya meningkatkan efisiensi energi, tetapi juga bentuk komitmen Perusahaan untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil,” sebutnya.
Dikatakan Anggi Siahaan, inisiatif green energy ini juga menjadi salah satu strategi Perusahaan, dalam mencapai target Environmental, Social, and Governance (ESG) yang semakin menjadi standar, dalam praktik bisnis berkelanjutan.
“Langkah ini merupakan komitmen perusahaan terhadap energi hijau, karena perusahaan tidak hanya fokus pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga bertanggungjawab terhadap dampak lingkungan dan sosial,” pungkasnya.(*)