Home Nusantara Ekonomi TINS Berdayakan UMKM Tangani Pandemi Covid-19

TINS Berdayakan UMKM Tangani Pandemi Covid-19

0
TINS Berdayakan UMKM Tangani Pandemi Covid-19

Pagebluk Covid-19 memberikan banyak tantangan bagi pelaku usaha dalam menjaga eksistensi usahanya. UMKM adalah sektor usaha kerakyatan turut ketar ketir akibat pandemi ini.

PT Timah Tbk sebagai salah satu produsen timah terbesar  di dunia, melalui dana CSR nya tetap berkomitmen memberdayakan UMKM dalam berbagai situasi. PT Timah Tbk melalui program kemitraannya memiliki ribuan mitra binaan yang merupakan pelaku UMKM.

Ditengah pandemi covid-19 ini, PT Timah melibatkan UMKM dalam program penanganan dan pencegahan covid-19, sebagai upaya menjaga keberlangsungan usaha pelaku UMKM dan menggerakkan ekonomi kerakyatan.

Emiten TINS melibatkan UMKM untuk memproduksi 30 ribu masker kain, 300 unit instalasi cuci tangan di seluruh wilayah operasional perusahaan. Dengan adanya permintaan memproduksi masker dan instalasi cuci tangan ini memberikan angin segar bagi pelaku UMKM untuk bisa bertahan disaat pandemi covid-19.

Tak hanya itu, TINS juga membeli produk UMKM yang bergerak dibidang kuliner. Sejak bulan Ramadan lalu, TINS membeli berbagai jenis makanan yang diproduksi UMKM untuk dibagikan kepada masyarakat terdampak covid-19. Gerakan berbelanja dari pasar tradisional juga dilakukan untuk kebutuhan dapur umum yang dilakukan bersama instansi terkait.

Menyadari ekonomi masyarakat kian terganggu dampak dari pandemi ini, TINS membagikan puluhan ribuan paket sembako yang bahan sembakonya dibeli dari UMKM dan toko kelontong disekitar masyarakat. Selain itu, TINS juga membeli beras dari petani langsung.

“Kita terus berupaya untuk memberdayakan UMKM, memberikan mereka pekerjaan. Karena kita tau disaat pandemi ini UMKM banyak yang kehilangan omsetnya,” kata Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk, Anggi Siahaan.

Sejauh ini, menurut Anggi pihaknya terus berupaya melakukan inovasi melalui berbagai program untuk memberdayakan UMKM dan mengungkit ekonomi masyarakat.

“Kita terus berupaya memberdayakan UMKM, tidak hanya dalam bentuk permodalan tapi juga pembinaan dan promosi produk. Lebaran kemarin kita juga membantu mempromosikan produk UMKM dan mengajak karyawan kita untuk belanja produk mereka,” katanya.

CSR PT Timah juga memberikan berbagai program pembinaan bagi para pelaku UMKM. Hal ini agar UMKM dapat naik kelas dan dapat menembus pasar internasional.

“Ada pembinaan pemasaran, agar disaat pandemi ini mereka bisa memanfaatkan teknologi untuk memasarkan produknya,” katanya.

Yola salah satu penjahit mitra binaan PT Timah yang memproduksi masker kain, mengaku sangat senang mendapatkan orderan membuat masker ini. Menurutnya, selama pendemi corona ini dirinya kehilangan 50 persen omset dari para pelanggannya.

“Alhamdullilah sekali dengan orderan ini sedikit lega lah saya, jauh omset saya menurun selama corona ini sampai 50 persen. Bersyukur sekali dengan adanya pesenan dari PT Timah ini,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan, Meri Asni  mengatakan dirinya mendapatkan 1000 lembar masker. Baginya, ini merupakan berkah ditengah pendemi corona.

“Alhamdullilah sekali ini dapat orderan buat masker, orderan banyak yang berkurang sekarang karena corona ini. Setidaknya, kita masih tetap bisa berproduksi karena ada pesanan,” ujarnya.

Herawati salah satu UMKM mitra binaan PT Timah Tbk, mengatakan bantuan promosi yang dilakukan PT Timah bak angin segar ditengah sepinya pembeli. Dirinya mengalami penurunan omset hingga 50 persen akibat dari pandemi covid-19, sehingga terpaksa merumahkan enam karyawannya dan menghentikan produksi selama satu bulan.

Pemilik Brand Minuman Jeruk Kunci Mirando ini lantas kembali bersemangat, paska mendapatkan orderan ratusan botol jeruk kunci dari hasil promosi yang dilakukan PT Timah. Alhasil, dirinya kembali memanggil karyawannya dan kembali memproduksi produk. Meski tak sebanyak biasanya, kata dia bantuan promosi ini sangat penting untuk meningkatkan penjualan mereka.

“Sejak PT Timah mulai bantu promosi dapat angin segar rasa bernyawa lagi, karena saya sempat berhenti produksi dan merumahkan karyawan. Alhamdullillah sekarang sudah produksi kembali, karyawan mulai kerja mesikipun omset tidak sebanyak biasanya, kita juga diajarin cara mempromosikan produk secara online,” katanya.*