Home Featured Tuntutan FPI tangkap Ahok, KPK ‘masih mencari bukti’

Tuntutan FPI tangkap Ahok, KPK ‘masih mencari bukti’

0
Tuntutan FPI tangkap Ahok, KPK ‘masih mencari bukti’

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Kundur News.

Dalam pertemuan dengan wakil ketua KPK Saut Aritonang, FPI menuduh Gubernur DKI Jakarta yang biasa dipanggil Ahok itu tersangkut tiga kasus yang merugikan negara termasuk tiga blok apartemen, Trans Jakarta, dan pengadaan tanah untuk Rumah Sakit Sumber Waras.

“Untuk kasus Sumber Waras masih penyelidikan dan masih berupaya untuk menemukan bukti-bukti kasus ini,” kata juru bicara KPK, Yuyuk Andriati Iskak, yang mendampingi Saut dalam pertemuan itu.

Ketua FPI Rizieq Shihab dalam protes itu mengatakan, “Intinya, tangkap Ahok karena korupsi.”

‘Hanya dokumen pernyataan sikap saja kok’

Sementara itu Ketua Gerakan Masyarakat Jakarta, Fahrrozi Ishaq, menyebutkan, “Dengan barang bukti baru yang kami bawa ini, Ahok jelas bersalah. Dan ia berjanji akan membawa lebih banyak massa bila KPK tidak mengindahkan permintaan ini.”

Fahrurrozi berjanji datang lagi membawa massa lebih banyak jika pimpinan lembaga antikorupsi tidak mengindahkan permintaan mereka. “Jangan salahkan siapa-siapa kalau terjadi apa-apa,” ujarnya.

 

Namun juru bicara KPK Yuyuk mengatakan yang dibawa kelompok itu, “Hanya dokumen pernyataan sikap saja kok. Sebelumnya mereka sudah pernah lakukan pengaduan tentang kasus yang sama dan itu sudah diproses di KPK.”

Unjuk rasa menuntut agar KPK menangkap Ahok ini banyak menuai komentar di media sosial.

Iman melalui Facebook antara lain menulis, “Bingung kok mau memaksa padahal sudah jelas ada lembaga berwenang hukum yang tidak akan pernah bisa diintervensi oleh suatu kelompok.”

Masih melalui Facebook Wiwik Suyadi menyatakan, “Silahkan kalau mau demo .. demi apa pun alasannya asalkan jangan bawa nama dan atribut keagamaan … mosok situ yg panas, nama Tuhan yang disandera,”

Melalui Twitter, H M Slamet Haryono menulis, “KPK itu profesional, nggak bisa didesak-desak untuk menangkap Ahok. FPInya yang harus ditangkap.”

 

BBC[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]