PLBN Serasan. Foto : Istimewa

NATUNA, Kundurnews.co.id — Wacana masuknya kapal pengangkut ikan hidup asal Hongkong ke Kecamatan Serasan kembali menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat pesisir. Informasi ini mencuat setelah sejumlah pelaku usaha dan nelayan mengaku mendengar kabar bahwa rute kapal Hongkong tidak hanya akan berhenti di Sedanau, tetapi juga direncanakan masuk langsung ke Serasan.

Selama ini, kapal asing asal Hongkong rutin membeli ikan hidup dari nelayan Natuna, terutama berbagai jenis kerapu seperti cantang, macan, pasir, hingga sunu. Namun, aktivitas itu hanya terpusat di Pelabuhan Sedanau, Kecamatan Bunguran Barat.

Nelayan Serasan yang ingin menjual ikan mereka harus menempuh perjalanan laut yang jauh, sering kali terkendala kondisi cuaca buruk, sehingga menimbulkan risiko besar dan biaya tambahan.

Kepala Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Serasan, Wendriady, menegaskan bahwa pembahasan mengenai rencana kapal Hongkong masuk ke Serasan memang benar adanya. Usulan tersebut sudah dibawa ke forum rapat koordinasi pada awal Oktober lalu bersama sejumlah kementerian dan lembaga strategis.

“Pernah diusulkan waktu rapat koordinasi bersama kementerian dan lembaga terkait. Terkait terealisasi atau tidak, kita masih menunggu update resmi,” ujarnya, Senin (1/12/2025).

Rapat koordinasi tersebut turut dihadiri Deputi Pengelola Batas Wilayah Negara, Asisten Deputi Tasbara BNPP RI, serta perwakilan dari Kementerian Perhubungan dan Kementerian Keuangan.

Dalam forum itu, Wendriady menyampaikan langsung kebutuhan mendesak masyarakat dan nelayan Serasan, terutama menyangkut akses perdagangan ikan hidup.

Menurutnya, salah satu alasan utama pengusulan rute kapal Hongkong ke Serasan adalah kondisi operasional nelayan setempat yang selama ini menghadapi tantangan besar. Ketika cuaca ekstrem melanda, nelayan Serasan sering tidak bisa membawa hasil tangkapan ke Sedanau, sehingga merugikan nelayan

“Nelayan di Serasan sangat berharap. Karena selama kapal hanya masuk di Sedanau, mereka sering kesulitan mengantar ikan, apalagi saat cuaca buruk,” jelas Wen.

Ia menambahkan bahwa wacana tersebut bukan hanya berbicara soal kepentingan ekonomi nelayan, tetapi juga terkait peningkatan fungsi strategis PLBN Serasan. Jika kapal asing dapat masuk melalui Serasan, maka PLBN akan memiliki peran lebih besar sebagai pintu keluar masuk resmi bagi kapal berbendera asing.

“Ini juga untuk meningkatkan status PLBN Serasan sebagai exit–entry point kapal berbendera asing,” tegasnya.

Hingga saat ini, PLBN Serasan masih menunggu kejelasan lanjutan dari kementerian terkait. Sementara itu, para pelaku usaha ikan hidup, pengepul, hingga nelayan di Serasan dan pulau-pulau sekitar semakin berharap agar rute kapal Hongkong ke Serasan dapat segera terealisasi.

Jika rencana tersebut disetujui dan benar-benar dijalankan, dampaknya diperkirakan akan sangat signifikan. Jalur pemasaran ikan hidup akan lebih terbuka, biaya logistik nelayan menurun, waktu tempuh berkurang, serta risiko operasional saat menghadapi cuaca ekstrem dapat ditekan.

Masyarakat Serasan pun berharap bahwa semua yang terkait dapat mempertimbangkan kebutuhan daerah perbatasan yang selama ini mengandalkan sektor perikanan sebagai tulang punggung ekonomi.

Laporan: Mon.

Previous articleBabinsa Rantau Panjang Laksanakan Pengawasan SDM Bersama Perangkat Kelurahan dan Tokoh Masyarakat