Akibat Banjir, Sebanyak Seratusan Ribu Orang di Bima Mengungsi

Sebanyak 104.379 penduduk mengungsi akibat banjir yang terjadi di Bima, Nusa Tenggara Barat. Banjir besar telah menerjang Bima sebanyak dua kali pada Rabu dan Jumat kemarin.

Seratusan Ribu Orang di Bima Mengungsi Akibat Banjir

Html code here! Replace this with any non empty text and that's it.

Kundurnews – Sebanyak 104.379 penduduk mengungsi akibat banjir yang terjadi di Bima, Nusa Tenggara Barat. Banjir besar telah menerjang Bima sebanyak dua kali pada Rabu dan Jumat kemarin.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan akibat dari banjir itu ribuan rumah terendam hingga ketinggian 1-3 meter, serta akses komunikasi dan pasokan listrik mati di Kota Bima.

Selain itu akses transportasi terputus, aktivitas ekonomi lumpuh, perkantoran dan sekolah diliburkan. “Masyarakat yang awalnya sudah kembali ke rumah dari pengungsian, kembali mengungsi karena adanya banjir susulan pada Jumat siang,” kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 24 Desember 2016.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat Muhammad Rum mengatakan banjir di Bima mengakibatkan 105.758 jiwa terdampak. Mereka berada di 33 kelurahan dari 5 kecamatan.

Rum mencatat wilayah terdampak meliputi Kecamatan Rasanae Timur dengan 4 kelurahan, Mpuda dengan 9 kelurahan, Raba dengan 10 kelurahan, Rasanae Barat dengan 6 kelurahan, dan Asakota dengan 4 kelurahan.

Wilayah Rasanae Timur memiliki penduduk terdampak sebanyak 3.581 yang menjadi pengungsi. Di Mpuda, dari penduduk terdampak 30.078 sebanyak 29.553 mengungsi. Untuk wilayah Raba, ada 19.705 yang mengungsi dari total penduduk terdampak sebanyak 19.955. Sementara di Rasanae Barat dari total penduduk terdampak sebanyak 33.492, terdapat 32.892 orang mengungsi. Sedangkan di Asakota, ada 18.648 penduduk terdampak yang mengungsi.Ke-Halaman_Selanjutnya..

1
2
Previous articleKaum Disabilitas Harus Mendapat Perhatian Khusus
Next articleBPJS Kesehatan diharapkan Lebih Baik Dari Jaminan Kesehatan Lainnya