Pelangiran, – Untuk memastikan kondisi wilayah perbatasan tetap aman dan bebas dari ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Babinsa Koramil 10/Pelangiran, Praka M. Ikhsan, melakukan patroli tapal batas di Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, pada Rabu (24/9/2025).

 

Patroli tersebut dilaksanakan secara gabungan bersama unsur masyarakat, dengan melibatkan satu personel TNI dan satu warga lokal. Kegiatan dimulai dari titik koordinat 0°10’32,20267″N 103°29’51,03578″E pada ketinggian sekitar 76 meter di atas permukaan laut, yang merupakan salah satu lokasi strategis di wilayah perbatasan.

 

Sepanjang patroli, petugas menyusuri jalur yang berbatasan langsung dengan lahan-lahan rawan terbakar. Hasil pemantauan menunjukkan bahwa tidak ditemukan titik api maupun asap yang mengindikasikan adanya kebakaran.

 

“Situasi di lapangan terpantau aman dan terkendali. Sampai saat ini, belum ada indikasi karhutla. Namun, kami tetap waspada karena cuaca masih cukup panas dan kering,” ujar Praka M. Ikhsan dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu siang.

 

Praka Ikhsan juga menjelaskan bahwa patroli ini merupakan bagian dari strategi pencegahan dini terhadap karhutla yang rutin dilakukan oleh TNI bersama masyarakat, khususnya di wilayah-wilayah yang memiliki potensi kerawanan tinggi.

 

“Kami selalu mengajak masyarakat untuk berperan aktif menjaga lingkungannya. Tidak membuka lahan dengan cara dibakar dan segera melaporkan jika ada tanda-tanda kebakaran. Ini bukan hanya tugas TNI, tapi tanggung jawab bersama,” lanjutnya.

 

Pelangiran sendiri merupakan salah satu kecamatan yang dikelilingi lahan gambut, yang sangat rentan terhadap kebakaran saat musim kemarau panjang. Oleh karena itu, keterlibatan warga dalam patroli dianggap penting untuk memperluas pengawasan di titik-titik rawan yang sulit dijangkau.

 

Patroli bersama ini juga menjadi bentuk nyata dari sinergi antara aparat TNI dan masyarakat dalam menjaga ketahanan wilayah, khususnya di sektor lingkungan hidup. Pemerintah daerah dan aparat kewilayahan terus mendorong model patroli partisipatif seperti ini agar dapat diterapkan secara berkelanjutan.

 

“Semangat gotong royong dan kepedulian warga sangat kami apresiasi. Ini adalah modal sosial yang penting untuk menjaga keamanan dan kelestarian alam,” kata Ikhsan menambahkan.

 

Dengan patroli rutin dan kolaboratif seperti ini, diharapkan wilayah Kecamatan Pelangiran dan sekitarnya tetap terbebas dari bencana karhutla yang selama ini menjadi ancaman tahunan di sejumlah wilayah Riau.

Previous articleTNI-Polri dan Pemerintah Kecamatan Pelangiran Lakukan Pemantauan Pos Kamling, Warga Merasa Lebih Aman