Indragiri Hilir, – Upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terus digencarkan aparat TNI di wilayah Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Salah satunya dilakukan oleh Babinsa Koramil 10/Pelangiran, Serda Chandra Bastian, yang melaksanakan patroli rutin di wilayah tapal batas Desa Rotan Semelur, Kecamatan Pelangiran, kabupaten Indragiri Hilir. Sabtu (27/9/2025).

 

Patroli yang dimulai sejak pagi hari itu menyusuri kawasan yang berada di titik koordinat 0°14’44” Lintang Utara dan 103°35’41” Bujur Timur, dengan ketinggian 15,6 meter dan arah 50°. Lokasi tersebut dikenal sebagai salah satu wilayah rawan karhutla, terutama saat musim kemarau berkepanjangan melanda Riau.

 

Dalam patroli tersebut, Serda Chandra tidak sendirian. Ia didampingi oleh satu orang warga dari masyarakat setempat yang turut membantu pengawasan dan pemantauan kondisi lapangan. Kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi antara TNI dan masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan serta mencegah terjadinya kebakaran.

 

“Kegiatan ini merupakan bagian dari patroli rutin yang kami lakukan untuk memastikan wilayah binaan kami tetap dalam kondisi aman, khususnya dari ancaman kebakaran hutan dan lahan,” ujar Serda Chandra saat dikonfirmasi usai kegiatan.

 

Menurutnya, patroli darat sangat penting untuk mendeteksi secara langsung kondisi di lapangan, terutama di area-area yang sulit dijangkau oleh pantauan udara atau satelit. “Alhamdulillah, dari hasil patroli hari ini, tidak ditemukan titik api maupun asap di wilayah yang kami pantau,” tambahnya.

 

Patroli ini juga sekaligus menjadi ajang untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar. Selain melanggar hukum, tindakan tersebut dapat merugikan banyak pihak, termasuk kesehatan warga sekitar akibat kabut asap yang ditimbulkan.

 

Komandan Koramil 10/Pelangiran, dalam keterangan terpisah, menyatakan bahwa pihaknya akan terus memperkuat patroli dan pengawasan di daerah rawan karhutla, terutama menjelang puncak musim kemarau. “Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan. Mencegah lebih baik daripada menanggulangi,” katanya.

 

Langkah-langkah preventif seperti ini menjadi bagian dari strategi nasional dalam mengurangi risiko bencana ekologis yang setiap tahun menghantui sebagian besar wilayah di Sumatera, termasuk Riau.

Previous articleKejari Natuna Warning Keras: Proyek Pemda Jangan Gunakan Galian Ilegal!