INHIL, – Dalam rangka mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah rawan, Babinsa Desa Suhada, Serda Darno, melaksanakan kegiatan sosialisasi serta patroli tapal batas di wilayah administratif Desa Suhada, Kecamatan Enok, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, pada Selasa (23/9/2025).

 

Kegiatan patroli yang dimulai sejak pagi hari itu melibatkan satu personel TNI dan tiga orang perwakilan masyarakat. Tim gabungan menyusuri area perbatasan desa yang memiliki vegetasi cukup lebat dan dinilai berpotensi rawan terbakar, terutama saat musim kemarau.

 

Patroli dilakukan dengan menyusuri koordinat -0°31’13.914⁰S, 103°07’54.2″E, sebuah kawasan yang masuk dalam zona monitoring karhutla oleh TNI dan pemerintah daerah.

 

Dalam keterangannya, Serda Darno mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya preventif dan pendekatan persuasif kepada masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan sekitar mereka.

 

“Kegiatan patroli ini tidak hanya untuk memantau kondisi tapal batas, tetapi juga sebagai sarana memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya dan dampak serius kebakaran hutan dan lahan,” ujar Serda Darno kepada awak media.

 

Menurutnya, patroli dan sosialisasi semacam ini penting dilakukan secara rutin untuk mengantisipasi munculnya titik api, khususnya di lahan gambut yang sangat rentan terbakar.

 

Dari hasil patroli yang dilakukan, tim gabungan tidak menemukan adanya tanda-tanda kebakaran seperti titik api maupun kepulan asap. Wilayah yang diperiksa masih dalam kondisi aman dan terkendali.

 

“Alhamdulillah, dari hasil pemantauan hari ini tidak ditemukan titik api maupun asap. Namun, kami tetap mengingatkan masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar,” tambahnya.

 

Selain patroli fisik, kegiatan ini juga diisi dengan penyuluhan singkat kepada warga setempat mengenai Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang menegaskan bahwa membakar hutan dan lahan dapat dikenai sanksi pidana.

 

Masyarakat yang dilibatkan dalam patroli pun mengapresiasi keterlibatan TNI dalam menjaga wilayah mereka dari ancaman kebakaran.

 

Salah satu warga yang ikut patroli, Junaidi (41), mengatakan bahwa kegiatan semacam ini sangat membantu masyarakat untuk memahami pentingnya menjaga ekosistem hutan dan menghindari aktivitas yang dapat memicu kebakaran.

 

“Kami jadi lebih tahu cara mendeteksi tanda-tanda awal kebakaran, dan bagaimana melaporkannya ke pihak berwenang,” kata Junaidi.

 

Kecamatan Enok, khususnya Desa Suhada, termasuk wilayah yang kerap masuk dalam pemantauan rutin karena lokasinya yang berada di sekitar area lahan gambut. Oleh karena itu, keterlibatan langsung masyarakat dalam patroli menjadi langkah strategis untuk membangun rasa tanggung jawab bersama.

 

Kegiatan ini merupakan bagian dari program TNI dalam mendukung upaya pemerintah daerah dan pusat dalam penanggulangan karhutla, terutama di wilayah rawan seperti Provinsi Riau.

 

Serda Darno berharap keterlibatan masyarakat dapat terus ditingkatkan agar wilayah tersebut tetap bebas dari karhutla sepanjang tahun.

 

“Patroli ini bukan kegiatan satu kali, tapi akan dilakukan secara berkala. Tujuannya agar masyarakat merasa memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga desanya dari bahaya karhutla,” pungkasnya.

Previous articleBabinsa Desa Tanah Merah, Serka P. Siregar, Tingkatkan Pengawasan SDM dan Galakkan Siskamling di Lingkungan Warga