Pelangiran, – Momentum kebahagiaan dan spiritualitas yang mendalam tergambar jelas dalam kegiatan Wisuda dan I’lan Tahfidz Qur’an 5, 10, 20, dan 30 Juz Angkatan ke-2 yang dilaksanakan oleh Yayasan Pondok Pesantren Daarul Kalam An-Nasir, pada Minggu, 14 September 2025, bertempat di halaman ponpes yang terletak di Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir.
Kegiatan tersebut diikuti oleh puluhan santri yang telah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an, mulai dari 5 juz hingga 30 juz. Kegiatan ini sekaligus menjadi bukti komitmen ponpes Daarul Kalam dalam melahirkan generasi Qur’ani yang tangguh, berilmu, dan berakhlakul karimah di tengah perkembangan zaman.
Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat dan tokoh penting dari berbagai lapisan, antara lain:
Bupati Indragiri Hilir, yang diwakili oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kab. Inhil, Drs. Sirajudin, MM, Wakil Ketua DPRD Inhil dari Partai Gerindra, Bapak Asmadi, SH, Camat Pelangiran, Bustamin, SE, MM, Danramil 10/Pelangiran, yang diwakili oleh Batuud Serma Sugianto, Kapolsek Pelangiran, Ipda Pol. Iwan Saputra, SH, MH, Perwakilan perusahaan lokal, Humas PT. THIP, Bapak Samsul Siregar beserta staf, Kepala Desa Tanjung Simpang, Feri Irawan beserta perangkat desa, Pimpinan Ponpes Daarul Kalam, Ustadz Abdul Latif Khb Al-Hafizh, Penceramah dari Jakarta, KH. Dede Rosadi, Para santri dan wali santri, serta masyarakat umum dan tamu undangan lainnya
Acara dibuka secara resmi dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan dengan proses wisuda dan i’lan hafalan para santri. Dalam momen ini, para wisudawan tampil di hadapan para hadirin untuk memperdengarkan hafalan juz demi juz yang telah mereka kuasai, sebagai bentuk pertanggungjawaban moral dan spiritual mereka sebagai penghafal Al-Qur’an.
Pimpinan Ponpes Daarul Kalam An-Nasir, Ustadz Abdul Latif Khb Al-Hafizh, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini. Beliau menyatakan bahwa acara ini bukan sekadar seremonial, melainkan bentuk syiar Islam dan wujud nyata keberhasilan pendidikan pesantren dalam membentuk karakter santri.
“Al-Qur’an bukan hanya untuk dihafal, tetapi juga untuk diamalkan. Santri Daarul Kalam tidak hanya dituntut menguasai hafalan, tetapi juga akhlak dan adab dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Ustadz Abdul Latif.
Sementara itu, sambutan Bupati Inhil yang dibacakan oleh Drs. Sirajudin, MM, menyampaikan apresiasi dan dukungan Pemerintah Kabupaten Inhil terhadap eksistensi dan kontribusi pondok pesantren dalam pembangunan sumber daya manusia yang unggul, khususnya dalam bidang keagamaan.
“Generasi Qur’ani adalah aset bangsa. Kami dari pemerintah sangat mendukung kegiatan seperti ini, karena pondok pesantren adalah pilar penting dalam membangun karakter umat dan mencetak pemimpin masa depan yang beriman dan bertakwa,” ujar Sirajudin.
Acara dilanjutkan dengan ceramah agama yang disampaikan oleh KH. Dede Rosadi, seorang dai nasional dari Jakarta. Dalam ceramahnya, beliau mengingatkan pentingnya menjaga hafalan dan mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an di tengah tantangan zaman digital.
“Menghafal Al-Qur’an itu mulia, tapi lebih mulia lagi adalah menghidupkannya dalam hati, lisan, dan perbuatan. Jangan sampai teknologi membuat kita jauh dari nilai-nilai ilahi,” ungkap KH. Dede Rosadi dalam tausiyahnya yang menggugah hati.
Kehadiran batuud Koramil 10/Pelangiran yang diwakili oleh Serma Sugianto menunjukkan komitmen TNI dalam membina generasi muda melalui pendekatan keagamaan dan edukatif.
Demikian pula dengan Kapolsek Pelangiran, Ipda Iwan Saputra, yang hadir langsung dan memberikan apresiasi atas kedisiplinan dan ketertiban jalannya kegiatan.
Tidak hanya itu, PT. THIP melalui Humas-nya, Bapak Samsul Siregar, turut memberikan dukungan moral dan kehadiran sebagai bentuk sinergi antara dunia usaha dan dunia pendidikan, khususnya pesantren yang menjadi pilar pendidikan keagamaan di wilayah sekitar.
Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama setempat, sebagai peneguhan niat dan harapan agar para santri yang diwisuda dapat menjadi generasi penerus bangsa yang mencintai Al-Qur’an, berakhlak mulia, dan membawa manfaat bagi umat.
Kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang seremoni wisuda, melainkan momentum penting dalam memperkuat ukhuwah Islamiyah, mempererat hubungan antara pesantren, pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat luas dalam membangun peradaban yang berlandaskan nilai-nilai Qur’ani.