Home Featured Kontraktor Tak Dapat Dihubungi, Dana Proyek di Batu Dua Jadi Pertanyaan

Kontraktor Tak Dapat Dihubungi, Dana Proyek di Batu Dua Jadi Pertanyaan

0
Kontraktor Tak Dapat Dihubungi, Dana Proyek di Batu Dua Jadi Pertanyaan
Proyek Lapangan Futsal Rembad

Tanjungbatu – Penimbunan lapangan futsal Rembads, di Batu Dua, yang dilakukan CV Pilar Jaya Building, tidak sesuai dengan harapan masyarakat setempat. Mereka menginginkan penimbunan tanah dilapangan yang baru itu, setidaknya sama tinggi permukaannya dengan jalan, sehingga apabila musim hujan tiba, lapangan olahraga itu tidak terendam oleh banjir.

Harapan masyarakat disekitar lapangan itu, sama halnya yang disampaikan Agus, ketua RT setempat.

“Berapa banyak tanah yang telah ditimbun, kita memang tidak tahu. Tapi kalau saya lihat,  penimbunan seidealnya sejajar dengan jalan, karena lahan kita inikan termasuk lahan gambut,” kata Agus, Selasa (15/01/2019).

Penimbunan lapangan Futsal itu, berdasarkan plank proyek, menelan anggaran sebesar Rp 129.850.000,-. Proyek bersumber dari APBD Provinsi Tahun 2018, melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Provinsi Kepri, dikerjakan oleh CV Pilar Jaya Building.

Pihak CV Pilar Jaya Building, Hasan, sebagai tenaga pelaksana utama dalam penimbunan lapangan futsal itu, mengatakan, penimbunan telah selesai dikerjakannya, dengan volume sebanyak 1060 meter kubik atau setara dengan tanah sebanyak 300 lori.  biaya-proyek-di-rembads-batu-dua

Ironisnya, jumlah tanah yang telah ditimbun diduga tidak sesuai dengan anggaran yang tertera pada plank. Menurut pengakuan seorang supir lori sebagai penjual tanah urug yang tinggal Tanjungsari Qauman, pada Kamis (17/01/2019), mengatakan, harga tanah timbun perlorinya untuk wilayah Tanjungbatu Kota, dipatok harga tertinggi mencapai Rp 130.000,-.

Jika hitungan jumlah timbunan lapangan futsal Rembads sebanyak 300 lori dikali Rp 130.000,-, maka dana yang dibelanjakan berkisar Rp 39.000.000,-. Selanjutnya, sisa anggaran sampai saat ini belum dapat diketahui pasti.

Pihak kontraktor sebagai pelaksana pembangunan, Taufik, pria asal Prayun ini sampai dengan ini masih belum dapat dihubungi, selurernya masih memblokir semua panggilan masuk.*