Home Featured Meriah, Malam 7 Likur Dengan Festival Lampu Colok

Meriah, Malam 7 Likur Dengan Festival Lampu Colok

0
Meriah, Malam 7 Likur Dengan Festival Lampu Colok

Karimun – Pemerintah Kabupaten Karimun melalui dinas Pariwisata terus menggelar Festival Lampu Colok guna menyemarakkan malam ke-27 Ramadhan. Pelaksanaan kali ini dilakukan oleh PHBI Kecamatan Kundur meliputi tiga Kecamatan, Kundur, Kundur Barat dan Kundur Utara.

“Malam ke-27 Ramadhan sering disebut malam tujuh likur, dan insya Allah Jumat (31/6) malam ini diresmikan Camat Kundur Ery Novaljadinata,” kata Ketua PHBI Kundur, Daramawan,  dalam keterangannya di Kundur, Jumat (31/5).

Menurut dia, undangan pembukaan festival Lampu Colok 1440 Hijriyah sudah ditandatangani Camat Kundur dan disebarkan kepada tamu undangan, insya Allah, pada malam ini tujuh likur diresmikan.

Darmawan menyebutkan, sebelum festival digelar, ada beberapa agenda yang bakal digelar yakni buka bersama dengan masyarakat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat setempat dan lainnya serta penerimaan pendaftaran peserta festival.

“Jumlah peserta yang sudah mendaftar lebih dari 16 kelompok sesuai penutupan pendaftaran pada Kamis (30/5), semakin banyak kelompok masyarakat yang berpartisipasi dalam festival ini tentu acara ini akan makin meriah,” katanya.

Untuk syarat dan ketentuan untuk lomba Festival Lampu Colok 2019 adalah dari aspek bangunan, kontruksinya harus kokoh, letak bangunan tidak mengganggu kelancaran aktivitas pengguna jalan, tinggi kontruksi pintu dan menara gerbang minimal 3,5 meter.

Berikutnya penilaian terkait aspek keamanan harus memperhatikan kontruksi gerbang dari sisi kanan dan kiri jalan sekitar lima meter, sedangkan aspek penilaian memuat pesan dan kesan yang disampaikan bernuansa Islami, keindahan lampu colok, kerapian menara atau gerbang, jumlah lampu colok dan kekompakan antaranggota kelompok.

Festival lampu colok merupakan tradisi budaya masyarakat Melayu yang diwariskan secara turun temurun dalam menyambut malam 27 Ramadan. Penyalaan lampu colok di sekeliling rumah dan pinggir jalan bertujuan untuk menyambut turunnya lailatul qadar.*