INHIL – Aksi heroik anggota Polsek Tembilahan Hulu dalam menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) viral di media sosial. Dalam video yang beredar luas, dua personel Polri terlihat jatuh ke parit saat mengendarai sepeda motor dinas di medan berat. Meski mengalami insiden tersebut, para petugas tetap melanjutkan tugasnya demi memadamkan api yang mengancam lingkungan dan masyarakat.

 

Anggota yang terekam dalam video adalah Bripka Al Hadid, Bhabinkamtibmas Desa Sungai Intan, dan Bripda M. Fadli, anggota Intel Polsek Tembilahan Hulu. Keduanya mengalami insiden terjatuh saat menuju lokasi karhutla di Dusun Nibung 17, Desa Sungai Intan, Kecamatan Tembilahan Hulu, serta Dusun Parit Mesjid, Desa Simpang Tiga Daratan, Kecamatan Enok, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau.

 

Kapolsek Tembilahan Hulu, Iptu Hasan Basri, menyampaikan bahwa kejadian itu merupakan bagian dari risiko di lapangan yang sering dihadapi anggotanya.

 

“Medan ke lokasi kebakaran sangat sulit, becek dan banyak parit. Tapi demi menyelamatkan lingkungan dan masyarakat, kami tetap turun. Saat membantu Bripka Al Hadid yang terjatuh, satu anggota lain juga ikut terjatuh, Bripda M. Fadli. Namun mereka tetap melanjutkan pemadaman dan pendinginan bersama tim lainnya,” ujar Kapolsek.Sabtu (26-07-2025).

 

Penanganan karhutla bukan sekadar menyemprot api. Para petugas di lapangan harus menghadapi panas yang menyengat, asap pekat, medan berlumpur, dan kondisi fisik yang cepat terkuras. Di banyak kasus, lokasi kebakaran sulit dijangkau kendaraan roda empat, sehingga motor dinas dan perjalanan kaki menjadi pilihan utama.

 

Kehadiran aparat Polri di garis depan ini merupakan bagian dari komitmen Polri dalam menjaga keamanan lingkungan, mencegah dampak kabut asap, serta mendukung upaya penanggulangan bencana.

 

Di wilayah Polsek Tembilahan Hulu, misalnya, anggota polisi secara rutin melakukan patroli dan pemantauan lahan rawan terbakar, berkoordinasi dengan masyarakat dan pihak desa, serta turun langsung jika muncul titik api.

 

Aksi dua anggota Polsek yang terekam kamera itu menuai pujian dari netizen. Komentar positif membanjiri unggahan video di berbagai platform media sosial, menunjukkan besarnya empati dan dukungan masyarakat terhadap perjuangan para petugas.

 

Berikut beberapa komentar netizen:

 

Afrizal: “Luar biasa perjuangannya.”

 

Windarti Isnawati: “Luar biasa pengorbanan dan perjuangan Kapolsek Tembilahan Hulu. Sehat selalu, Pak!”

 

Jago Roster: “Luar biasa Kapolsek Tembilahan Hulu, semoga diberikan kesehatan, Pak.”

 

Vita Alifya Istiqomah: “Luar biasa perjuangannya, Komandan. Semangat selalu, hati-hati dalam bertugas.”

 

Komentar-komentar tersebut menunjukkan bahwa masyarakat menghargai kerja keras aparat, bahkan dalam kondisi ekstrem.

 

Kapolsek Tembilahan Hulu menegaskan bahwa penanganan karhutla memerlukan kerja sama lintas sektor — mulai dari TNI, Manggala Agni, BPBD, masyarakat peduli api (MPA), hingga tokoh-tokoh masyarakat.

 

“Kami mengajak masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. Pencegahan jauh lebih penting. Anggota kami siap bekerja, tapi akan jauh lebih ringan kalau kita semua peduli,” tambah Iptu Hasan Basri.

 

Aksi nyata di lapangan seperti yang dilakukan Bripka Al Hadid dan Bripda M. Fadli menjadi simbol dari dedikasi Polri dalam melindungi rakyat dan lingkungan. Meski tak selalu terlihat, ribuan anggota Polri di seluruh Indonesia turut berjibaku di tengah hutan, rawa, dan lahan-lahan kering demi menanggulangi karhutla setiap tahunnya.

 

Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, aparat, dan masyarakat, diharapkan bencana karhutla bisa dikurangi bahkan dicegah sepenuhnya di masa mendatang.

Previous articleBabinsa Desa Bagan Jaya Dampingi Penyaluran BPN Beras Juni–Juli 2025 untuk 167 KK