Baru Setahun Jalan Desa Lebuh Sudah Hancur, Mantan Kades Diduga Manipulasi Anggaran

Belat – Kondisi jalan yang dibangun pihak pemerintah Desa Lebuh pada saat pembangunan Kepala desa Jamaludin, diduga banyak yang hancur. Masyarakat menilai oknum Kades sudah keterlaluan ‘celat’ anggaran, sehingga belum setahun jalan beton tersebut sudah pada pecah.

“Belum setahun jalan sudah hancur, kemudian dianggarkan lagi melalui dana desa. Terus berulang kali asik begitu terus,” ujar sumber yang menceritakan kekesalannya ke Kundur News, Ahad (28/05/23).

Bukan hanya itu, sambungnya,” tidak ada satu jalan pun yang dibangunnya dengan sempurna. Jalan pecah, tanggul rusak. Itu yang kami ketahui, belum yang lainnya yang tidak kami ketahui,” sambungnya.

Mantan Kades Lebuh, Jamaludin, saat dikonfirmasi, mengatakan. Jalan-jalan Lebuh kerap rusak karena kondisi tanah di desa itu memang membuat jalan cepat rusak.

“Cepat rusak karena kita pun tidak tau, bisa jadi karena kondisi tanah di Lebuh ini bapak kan tau sendiri. Bisa jadi karena faktor alam,” ucar Jamaludin melalui Selurer, Senin (29/05/23).

Pernyataan mantan Kades itu malah dibantah keras oleh sumber. Masyarakat itu menyebut, justru kondisi tanah di Lebuh yang bebatuan menjadikan jalan semakin awet.

“Kita ini bukan tanah gambut. Tanah batu boksit. Permukaan tanah memang sudah keras sehingga tak perlu lagi pengerasan. Kalau tanah lumpur ya iyalah. Dan kita di desa ini tidak ada kendaraan berat,” timpal sumber yang enggan menyebutkan namanya itu.

Kepala desa Lebuh, Asnan, membenarkan jalan-jalan di Lebuh banyak yang rusak.

“Jalan rusak bapak boleh tengok sendirilah, tapi mudah-mudahan kami bangun kedepannya nanti akan jauh lebih baik dari yang sebelumnya,” ujar Asnan.

Masyarakat juga membanding-bandingkan dengan pembangunan desa Degong. Degong adalah desa pemekaran dari desa Lebuh.

“Degong itu desa pemekaran dari desa Lebuh. Kenapa pembangunan Degong jauh lebih maju dari Lebuh. Lebuh harus banyak belajar dengan desa Degong. Degong dari dana desa aja bukan jalan yang mereka bangun tapi pelabuhan. Itu tandanya pengelolaan dana desa mantan Kades diduga tak ada yang tidak betul” ujar Sumber.(*)

Previous articleWagubsu Bersama Bupati Asahan Resmikan Mesjid Istiqomah Al Musannif
Next articleBupati Hadiri Panen Karya P5 dan HUT SMAN 2 Karimun