Pelangiran, – Dalam rangka menjaga stabilitas wilayah dan mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Babinsa Koramil 10/Pelangiran Kodim 0314/Inhil, Serda Dodi Eka Putra, melaksanakan patroli tapal batas bersama personel gabungan di wilayah Kelurahan Pelangiran, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.
Patroli dilaksanakan pada Rabu (8/10/2025) dengan menyisir daerah rawan karhutla di sekitar koordinat 0°10’32,257″N 103°29’35,459″E. Tim patroli terdiri dari 1 orang personel TNI dan 3 orang masyarakat setempat yang secara sukarela turut membantu dalam kegiatan tersebut. Patroli dilakukan secara menyeluruh dengan berjalan kaki menyusuri area perkebunan, semak belukar, dan lahan gambut yang rentan terbakar.
Dalam keterangannya, Serda Dodi Eka Putra menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya preventif TNI bersama masyarakat dalam menjaga wilayah dari ancaman karhutla yang kerap terjadi pada musim kemarau.
“Patroli ini kami laksanakan sebagai bentuk deteksi dini terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan. Kita semua tahu, wilayah Pelangiran ini termasuk dalam kawasan yang cukup rawan saat musim kemarau. Maka dari itu, kita perlu aktif turun ke lapangan,” jelas Serda Dodi.
Dari hasil pemantauan dan penyisiran di lokasi, tidak ditemukan adanya titik api maupun asap, yang menandakan bahwa kondisi lingkungan saat ini masih relatif aman. Meskipun demikian, Babinsa tetap mengimbau warga agar tidak lengah dan terus waspada, terutama dengan larangan membuka lahan dengan cara membakar.
“Kami terus mengedukasi masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan secara sembarangan. Selain melanggar hukum, hal itu juga sangat merugikan lingkungan dan kesehatan masyarakat luas,” tambahnya.
Patroli ini juga sekaligus menjadi ajang pembinaan teritorial, di mana Babinsa dapat lebih dekat dengan warga dan menumbuhkan semangat gotong royong serta kepedulian terhadap lingkungan.
Kegiatan patroli seperti ini akan terus dilakukan secara rutin dan berkala oleh Koramil 10/Pelangiran, terutama di titik-titik strategis yang rawan terjadi kebakaran. Kolaborasi antara TNI dan masyarakat diharapkan dapat menjadi benteng utama dalam menjaga kelestarian hutan serta menciptakan wilayah yang aman dan bebas dari bencana.