Pelangiran, — Dalam rangka mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Babinsa Koramil 10/Pelangiran Kodim 0314/Inhil, Praka M. Ikhsan, melaksanakan kegiatan sosialisasi sekaligus patroli di wilayah tapal batas Kelurahan Pelangiran, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, pada Minggu (28/9/2025).
Kegiatan tersebut dilakukan sebagai bagian dari upaya preventif TNI dalam membantu pemerintah daerah menjaga kelestarian lingkungan serta mengurangi risiko terjadinya Karhutla yang setiap tahunnya menjadi ancaman serius, khususnya di wilayah pesisir dan gambut seperti Inhil.
Patroli menyasar daerah yang dianggap rawan, dengan titik koordinat NO°10,584 E103°29,841. Dalam pelaksanaannya, patroli dilakukan secara terpadu dengan melibatkan satu orang personel TNI, yaitu Praka M. Ikhsan, dan satu orang dari unsur masyarakat setempat yang tergabung dalam kelompok peduli api.
Selama patroli berlangsung, tidak ditemukan adanya titik api maupun asap, yang menandakan kondisi wilayah masih dalam keadaan aman dan terkendali. Meski demikian, Babinsa tetap memberikan edukasi kepada warga yang ditemui di sekitar lokasi mengenai pentingnya mencegah Karhutla, terutama dengan tidak membuka lahan dengan cara dibakar.
“Kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari sinergi TNI dengan masyarakat dalam menjaga lingkungan. Kita berupaya terus memberikan pemahaman kepada masyarakat agar mereka sadar akan bahaya Karhutla, baik bagi kesehatan, ekonomi, maupun lingkungan hidup,” ungkap Praka M. Ikhsan usai patroli.
Ia juga menambahkan bahwa sosialisasi seperti ini sangat penting, mengingat sebagian besar kasus Karhutla berasal dari aktivitas manusia yang membakar lahan untuk kepentingan pertanian maupun perkebunan.
Sementara itu, Danramil 10/Pelangiran, melalui batuud Serma Sugianto pernyataan tertulisnya, menyampaikan apresiasi atas dedikasi para Babinsa di lapangan. “Kami terus menginstruksikan kepada seluruh jajaran untuk aktif melaksanakan patroli dan pendekatan persuasif kepada masyarakat. Pencegahan Karhutla tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah atau TNI saja, tetapi membutuhkan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat,” ujarnya.
Kegiatan patroli ini akan terus dilaksanakan secara rutin dan berkala, terutama di musim kemarau atau saat kondisi cuaca ekstrem yang rawan memicu kebakaran. Diharapkan, dengan adanya kegiatan ini, potensi terjadinya Karhutla dapat ditekan semaksimal mungkin dan wilayah Kabupaten Indragiri Hilir tetap dalam kondisi aman dan bebas dari bencana asap.