Indragiri Hilir – Upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terus digencarkan oleh TNI di wilayah rawan. Salah satunya dilakukan oleh Babinsa Koramil 10/Pelangiran, Serda Dodi Eka Putra, yang turun langsung ke lapangan untuk melakukan patroli sekaligus sosialisasi kepada masyarakat di Desa Simpang Kateman, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, Sabtu (9/8/2025).

 

Patroli dilakukan di titik koordinat 0°8’32,286″N 103°29’35,392″E, wilayah yang dikenal cukup rentan terhadap potensi karhutla saat musim kemarau.

 

Dalam patroli tersebut, Serda Dodi tidak sendiri. Ia didampingi satu orang warga masyarakat yang tergabung dalam patroli terpadu. Meskipun hanya berjumlah dua orang, tim kecil ini menyisir area yang cukup luas untuk memastikan tidak ada indikasi kebakaran.

 

“Hasil patroli hari ini nihil titik api dan asap. Situasi aman dan terkendali,” ujar Serda Dodi kepada awak media.

 

Selain patroli, Babinsa juga melakukan sosialisasi kepada warga sekitar mengenai bahaya karhutla dan dampaknya terhadap lingkungan maupun kesehatan.

 

“Kita terus mengingatkan masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar. Itu tindakan yang membahayakan, bukan hanya secara hukum, tapi juga bagi lingkungan dan kesehatan bersama,” tegasnya.

 

Sosialisasi ini dilakukan secara langsung dari rumah ke rumah dan juga saat bertemu warga di lahan atau jalan desa. Serda Dodi menekankan pentingnya kesadaran kolektif agar potensi kebakaran bisa ditekan sejak dini.

 

Kecamatan Pelangiran merupakan salah satu wilayah yang memiliki banyak lahan gambut, yang sangat mudah terbakar di musim kering. Oleh karena itu, patroli seperti ini menjadi bagian dari strategi mitigasi yang dilaksanakan secara rutin oleh TNI, bekerja sama dengan masyarakat dan instansi terkait.

 

“Kita tahu wilayah ini rentan. Karena itu, patroli rutin terus kita jalankan, meski hanya dengan personel terbatas. Yang penting adalah kehadiran di lapangan dan deteksi dini,” tambahnya.

 

Dengan belum ditemukannya titik api maupun asap dalam patroli kali ini, pihak TNI menilai bahwa upaya sosialisasi mulai menunjukkan dampaknya. Namun, mereka tetap waspada karena musim kemarau diprediksi masih akan berlangsung beberapa bulan ke depan.

 

“Kita tetap siaga. Potensi karhutla bisa muncul kapan saja. Kuncinya adalah komunikasi aktif dengan masyarakat dan pengawasan rutin,” tutup Serda Dodi.

 

Pihak Koramil 10/Pelangiran juga mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika melihat tanda-tanda kebakaran atau pembakaran liar di wilayah sekitar.

Previous articleSambil Ngopi, Babinsa Serda Darno Jalin Kedekatan Lewat Komsos di Desa Suhada