Home Riau INHIL H Ikbal Sayuti Datangkan KH Muhammad Syauqi MZ untuk Memberi Tausiyah Isra Mi’raj di Mesjid Jami’ Pulau Kijang 

H Ikbal Sayuti Datangkan KH Muhammad Syauqi MZ untuk Memberi Tausiyah Isra Mi’raj di Mesjid Jami’ Pulau Kijang 

0
H Ikbal Sayuti Datangkan KH Muhammad Syauqi MZ untuk Memberi Tausiyah Isra Mi’raj di Mesjid Jami’ Pulau Kijang 

Inhil — Rindu Kampung halaman H Ikbal Sayuti merupakan CEO PT Nursa Group Tours and travel umroh datangkan penceramah ustadz kondang Indonesia KH Muhammad Syauqi MZ acara Isra mi’raj 1444/Hijriah nabi Besar Muhammad SAW di Mesjid Jami’ kelurahan Pulau Kijang, kecamatan Reteh. Rabu (24/01/2023) malam.

 

Saat diwawancarai awak media, H Ikbal Sayuti mengatakan bahwa kampung halaman Pulau Kijang, tentunya sangat rindu, pengurus mesjid Besar Jami’ meminta untuk mendatangkan ustadz dalam memberikan tausiyah tentang Isra mi’raj nabi besar Muhammad SAW. Alhamdulillah bersedia KH Muhammad Syauqi MZ. Dan pada malam ini bisa hadir secara langsung di mesjid kebanggaan masyarakat pulau Kijang.

 

Ia juga mengatakan terimakasih kepada masyarakat Pulau Kijang yang sudah datang hadir ditengah-tengah majelis ilmu dalam peringatan isra mi’raj nabi Besar Muhammad SAW.

 

Bulan Rajab dalam penanggalan Hijriah merupakan salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam. Di bulan Rajab ada satu peristiwa penting di dalam Islam, yakni perjalanan Isra dan Mi’rajnya Nabi Muhammad SAW.

 

Peristiwa Isra Mi’raj sangat berarti bagi umat Islam, karena di dalam peristiwa ini perintah shalat pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. “Sebagai mana kita ketahui, perintah shalat merupakan bagian dari rukun Islam yang kedua, dan menjadi ibadah yang wajib dikerjakan oleh setiap muslim. Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW ini terjadi pada tanggal 27 Rajab,” kata bang Hati sapaan akrabnya.

 

Ia juga berharap agar setelah mendengar Tausiyah Isra mi’raj dari KH Muhammad Syauqi MZ masyarakat Kelurahan Pulau Kijang bisa mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. “Sehingga kita bisa mengikuti tauladan kita yaitu nabi Besar Muhammad SAW,” cetusnya.

 

Dalam tausiyahnya KH Muhammad Syauqi MZ, Putra dari KH Zainuddin MZ mengatakan kagum kepada sosok H Ikbal Sayuti yang begitu peduli terhadap kampung halaman.

 

“Padahal H Ikbal Sayuti sangat cemerlang di dunia bisnis di Indonesia hingga ke mancanegara, namun tidak bisa melupakan kampung kelahirannya, terbukti acara Isra Mi’raj saja H Ikbal Sayuti pulang dan Mambawa saya di tengah-tengah masyarakat Pulau Kijang,” tandasnya.

 

Belum apa-apa saja H Ikbal Sayuti sudah peduli dengan kampung halamannya, insya Allah atas izin Allah SWT semoga hajat masyarakat Pulau Kijang menjadikan Putra asli daerah di sini berkiprah di kursi DPR RI maupun Kepala Daerah kabupaten Indragiri Hilir atau negeri hamparan kelapa dunia bisa terwujud sehingga Pulau Kijang bisa lebih berkembang dari pada saat ini.

 

KH M Syauqi MZ Isra merupakan perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram (Mekah) ke Masjidil Aqsa atau Baitul Maqdis di Yerusalem, Palestina. Jarak Makkah ke Yerusalem sekitar 1.239 kilometer yang pada sekitar 621 Masehi normalnya ditempuh dengan perjalanan kuda atau unta sekitar sebulan. Namun, Nabi Muhammad SAW mencapainya hanya dalam semalam.

 

“Jadi kalau secara pikiran itu sangat mustahil, namun semua itu sudah atas izin Allah SWT sehingga diluar pikiran manusia seperti kita,” kata ustadz kondang KH Muhammad Syauqi MZ.

 

Sementara itu, mi’raj adalah peristiwa saat Nabi Muhammad dari Baitul Maqdis di Yerusalem ke Sidratul Muntaha, melewati 7 langit. Rasulullah SAW akhirnya tiba di Sidratul-Muntaha, yang merupakan simbol puncak pengetahuan yang paling mungkin dicapai makhluk. Pada zaman itu tak ada satu pun orang yang mempercayai peristiwa Isra Mi’raj yang dialami Nabi SAW. Kecuali hanya satu orang yang mempercayai peristiwa tersebut dengan rasa keimanan yang tinggi yakni sahabat beliau Abu Bakar Ash-Shiddiq.

 

Seperti yang telah disebutkan di atas, peristiwa Isra Mi’raj adalah turunnya perintah shalat dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Awalnya, jumlahnya 50 kali sehari. Namun, setiap kali Rasulullah SAW turun dari Sidratul Muntaha, Nabi Musa a.s. mengingatkan beliau bahwa jumlah tersebut terlalu besar. Nabi SAW diminta meminta keringanan, hingga tersisa 5 rakaat sehari semalam.