Tembilahan — Dalam sebuah momen yang sarat dengan semangat persatuan dan kebersamaan, kegiatan Aksi Solidaritas Kemanusiaan dan Do’a Bersama untuk Negeri berlangsung khidmat di halaman Kantor DPRD Kabupaten Indragiri Hilir pada hari Senin, 1 September 2025. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai unsur penting dari masyarakat, mulai dari pejabat pemerintahan, aparat keamanan, tokoh masyarakat, hingga para aktivis mahasiswa. Di antara para peserta, kehadiran Kasat Intelkam Polres Indragiri Hilir, IPTU Jamaluddin, S.H., menarik perhatian khusus berkat pendekatan humanis dan sinergi hangat yang dibangunnya dengan para mahasiswa.
Dalam suasana yang penuh keakraban, IPTU Jamaluddin tampak begitu aktif berdialog dan berinteraksi dengan sejumlah ketua organisasi mahasiswa yang hadir dari berbagai kampus dan latar belakang organisasi. Dialog tersebut berlangsung secara santai namun penuh makna, memperlihatkan betapa Polres Indragiri Hilir berkomitmen untuk membangun komunikasi yang baik dan saling menghargai antara aparat kepolisian dan elemen masyarakat terutama kalangan mahasiswa.
Kegiatan ini memang bertujuan untuk mempererat hubungan serta memperkuat solidaritas antar elemen masyarakat di tengah dinamika sosial dan politik yang kian kompleks di tingkat nasional. Dengan hadirnya Kasat Intelkam, diharapkan dapat tercipta ruang dialog yang konstruktif dan suasana yang kondusif, agar aspirasi masyarakat, khususnya para mahasiswa, dapat disampaikan dengan damai dan diterima dengan penuh pengertian.
Acara dihadiri oleh berbagai unsur Forkopimda, di antaranya Sekda Kabupaten Indragiri Hilir, Drs. H. Tantawi Jauhari, M.M, Ketua DPRD Inhil, Iwan Taruna, S.T., M.Si, Kapolres Inhil AKBP Farouk Oktora, S.H., S.I.K, perwakilan Kodim 0314/Inhil, Kejaksaan Negeri, Pengadilan Negeri, Kesbangpol, serta tokoh masyarakat dan perwakilan organisasi mahasiswa lintas kampus.
Kegiatan diawali dengan pembukaan acara yang diiringi pembacaan ayat suci Al-Qur’an sebagai bentuk penghormatan dan doa agar seluruh rangkaian acara berjalan lancar dan mendapat keberkahan. Kemudian, momentum puncak yang menggugah semangat adalah pembacaan sumpah mahasiswa yang dilakukan oleh Saudara Wahyugi, mewakili Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Inhil. Dalam sumpah tersebut, para mahasiswa menegaskan komitmen mereka untuk tetap berpegang pada nilai-nilai persatuan dan keadilan yang menjunjung tinggi tanah air, bangsa, dan bahasa sebagai pondasi utama perjuangan mereka.
“Kami Mahasiswa Indonesia bersumpah, bertanah air satu, tanah air tanpa penindasan.
Kami Mahasiswa Indonesia bersumpah, berbangsa satu, bangsa yang gandrung akan keadilan.
Kami Mahasiswa Indonesia bersumpah, berbahasa satu, bahasa tanpa kebohongan.”
Setelah itu, Ketua DPRD Indragiri Hilir, Bapak Iwan Taruna, memberikan sambutan yang mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga ketertiban dan kedamaian di tengah berbagai tantangan yang tengah dihadapi bangsa saat ini. Ia juga menegaskan komitmen DPRD untuk menampung dan menindaklanjuti aspirasi mahasiswa, baik melalui jalur legislatif di daerah maupun koordinasi dengan pemerintah pusat, agar suara mahasiswa dapat didengar dan diperhitungkan.
Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan do’a bersama yang dipimpin oleh KH. Rusli Kurnain, tokoh agama yang dikenal bijaksana di daerah ini. Do’a bersama ini menjadi momen refleksi bersama untuk memohon keselamatan, ketentraman, serta keberkahan bagi bangsa dan khususnya Kabupaten Indragiri Hilir. Tak hanya itu, pembacaan pernyataan komitmen bersama yang dipimpin oleh Ustaz H. Jayadi, mengingatkan semua pihak agar terus menjaga kerukunan, ketertiban, serta memperkokoh sinergi dalam pembangunan daerah.
Kehadiran Kasat Intelkam IPTU Jamaluddin menjadi kunci penting dalam terciptanya suasana harmonis tersebut. Ia bukan hanya hadir sebagai aparat keamanan, tetapi juga sebagai figur yang membangun komunikasi aktif dan mendukung dialog yang terbuka dengan para mahasiswa. Pendekatannya yang humanis dan penuh empati membuat para mahasiswa merasa didengar dan dihargai, sehingga menumbuhkan rasa saling percaya yang sangat dibutuhkan di tengah dinamika sosial-politik saat ini.
Kegiatan ini berakhir pada pukul 12.00 WIB dengan suasana yang aman, tertib, dan sangat kondusif. Sinergi yang terjalin antara Polres, mahasiswa, pemerintah daerah, dan tokoh masyarakat menjadi contoh positif bahwa melalui dialog dan pendekatan humanis, perbedaan dapat dirangkul untuk membangun Indonesia yang lebih baik.