Pelangiran, — Upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terus digencarkan jajaran TNI di Kabupaten Indragiri Hilir. Babinsa Koramil 10/Plangiran, Sertu Dodi Eka Putra, kembali melakukan patroli Tapal Batas di wilayah Kelurahan Pelangiran, Kecamatan Pelangiran, pada Sabtu pagi.
Patroli tersebut menyasar area yang berada di titik koordinat 0°10’32,246″ N – 103°29,35″437 E, sebuah lokasi yang dikenal sebagai kawasan rawan karhutla saat musim panas. Dalam kegiatan ini, Sertu Dodi didampingi seorang warga setempat sebagai bagian dari kolaborasi pengamanan wilayah antara TNI dan masyarakat.
Menurut laporan di lapangan, kondisi cuaca pada saat patroli cukup cerah dengan intensitas angin sedang. Meski demikian, potensi kebakaran tetap perlu diwaspadai mengingat vegetasi di wilayah tersebut mudah kering.
Sertu Dodi mengungkapkan bahwa tujuan utama patroli ini adalah untuk memastikan situasi tetap aman serta memberikan respons cepat apabila ditemukan tanda-tanda awal kebakaran.
“Patroli ini bagian dari upaya preventif. Kami pastikan tidak ada aktivitas yang berpotensi menimbulkan api maupun titik panas. Kolaborasi dengan masyarakat sangat penting untuk menjaga wilayah tetap aman,” ujar Sertu Dodi di lokasi patroli.
Setelah melakukan pengecekan menyeluruh, hasil patroli menyatakan bahwa tidak ditemukan titik api maupun kepulan asap di sepanjang rute pengawasan. Vegetasi di area tersebut dalam keadaan terkendali, dan tidak ada indikasi aktivitas pembukaan lahan dengan cara dibakar.
Warga yang turut serta dalam patroli juga menyampaikan bahwa langkah ini dirasakan sangat membantu, terutama untuk mengurangi risiko karhutla yang kerap terjadi pada periode cuaca ekstrem.
Patroli tapal batas seperti ini akan terus dilakukan secara berkala oleh Koramil 10/Plangiran. Selain memperkuat pengawasan, kegiatan ini juga merupakan sarana membangun kedekatan antara aparat TNI dan masyarakat guna menjaga keamanan lingkungan secara bersama-sama.
Dengan tidak ditemukannya titik api dalam patroli kali ini, wilayah Pelangiran terpantau dalam kondisi aman dan kondusif. Namun demikian, kewaspadaan tetap menjadi prioritas utama mengingat ancaman karhutla dapat muncul kapan saja.


















































