Home Featured Bukannya Langka, Ternyata Gas Elpiji 3 Kg Menumpuk di Pelabuhan Pertamina Tanjunguban

Bukannya Langka, Ternyata Gas Elpiji 3 Kg Menumpuk di Pelabuhan Pertamina Tanjunguban

0
Bukannya Langka, Ternyata Gas Elpiji 3 Kg Menumpuk di Pelabuhan Pertamina Tanjunguban
Kemasan Tabung gas Elpiji 3Kg

Tanjungbatu – Yang menjadi penyebab kelangkaan gas elpiji ukuran 3Kg yang sering terjadi di sejumlah kecamatan di pulau Kundur, Ungar dan Belat, adalah panjangnya antrian pengisian tabung-tabung gas LPG ke kapal-kapal angkutan di pelabuhan Pertamina Tanjung Uban, Bintan.

Menyikapi hal tersebut, Bupati Karimun, H Aunur Rafiq sudah melakukan pengecekan langsung ke Pertamina Tanjunguban, serta meminta kepada pihak Pertamina agar permasalahan tersebut dapat segera diselesaikan.

“Ketika saya (Bupati-red*) ke Pertamina pada Jum’at (21/11/2019) yang lalu, permasalahan gas elpiji 3Kg, bukanlah pada kelangkaan, melainkan permasalahan pada transfortasi yang menumpuk di pelabuhan Tanjunguban. Karena disana terjadi antrian yang panjang terhadap kapal-kapal angkutan,” kata Rafiq, usai kegiatan penyerahan bantuan sampan ketinting di Sungaiungar, Kundur, Kamis, (21/11/2019).

Dikatakannya juga, satu pelabuhan Pertamina di Tanjunguban, kurang memadai untuk melayani kapal-kapal angkutan tersebut, maka saat ini pihak Pertamina sedang membangun lagi pelabuhan yang baru.

“InshaAllah, kita doakan pelabuhan yang baru dalam akhir-akhir bulan ini dapat segera diselesaikan, sehingga proses loading tabung-tabung gas tersebut dapat lebih cepat, tidak lagi harus menunggu antrian yang panjang,” ucapnya.

Bupati Karimun, saat ini juga sedang merekomendasikan untuk menambah seorang pengusaha sebagai distributor pengangkutan gas LPG tersebut, dalam upaya mengantisipasi kelangkaan.

“Disamping itu juga, kita juga sedang merekomendasikan untuk melakukan penambahan distributor baru untuk pengangkutan gas tersebut, saat ini sedang direkomendasikan perizinannya khusus untuk wilayah Kundur Utara dan Belat, hal ini perlu sedikit waktu, karena proses perizinannya hingga ke pusat,” tambah Rafiq.

Terkait sejumlah masyarakat yang belum mendapatkan gas elpiji 3 Kg, dikatakan Rafiq, hal itu juga menjadi salah satu penyebab kelangkaan, karena semua masyarakat menggunakan gas elpiji peralihan dari minyak tanah.

“Yang menjadi kelangkaan kedua, tidak seluruh masyarakat mendapatkan jatah tabung tersebut, karena masyarakat menggunakan gas elpiji peralihan dari minyak tanah. itulah sebabnya pemerintah daerah sedang mengupayakan ketika subsidi minyak tanah dicabut, semua masyarakat sudah mendapatkan tabung gas,” tukasnya.*