Home Featured Biadap, Kakanwil Kemenkum HAM Riau, di Copot

Biadap, Kakanwil Kemenkum HAM Riau, di Copot

0
Biadap, Kakanwil Kemenkum HAM Riau, di Copot
Yasonna Laoly di Rutan Sialang Bungkuk : Foto liputan6

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Kundur News – Pekanbaru – Pasca kerusuhan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) di Kecamatan Tenayan Raya Pekanbaru pada Jumat 5 April 2017, yang mengakibatkan sebanyak 448 orang kabur dari 1.870 jumlah tahanan dan ratusan lainnya masih diburu Polda Riau beserta jajaran, akibat dari kerusuhan tersebut  tak hanya pememecatan kepala Rutan, dan petugas keamanannya, Menkum HAM Yasonna Laoly juga mencopot Kepala Kantor Wilayah Kemenkum HAM Riau Ferdinand Siagian dari jabatannya.

“Kakanwil ditarik ke Jakarta untuk dibina. Kepala rutan dan kepala pengamanan tahanannya saya pecat dari PNS secara tidak hormat dan bawahan pengamanan yang lain diturunkan pangkat satu tingkat selama 3 tahun,” kata Yasonna, yang dilansir merdekacom, Senin (8/5).

Hal tersebut karenakan para oknum PNS tersebut telah melakukan kejahatan yang berat, berupa pungutan liar hingga penganiayaan para tahanan.

“Ada kesalahan yang sangat berat, tidak hanya pemerasan, pungli bahkan ada penganiayaan. Jadi kadang diciptakan kondisi sedemikian rupa yang satu ini buat saya sesak perlakuan petugas ini biadab,” tegasnya.

Selain itu, Yasonna juga mengatakan akan bekerja sama dengan kepolisian dan juga instansi lain untuk mengusut tuntas permasalahan di rutan Sialang Bungkuk. “Tidak cukup sanksi administrasi, saya minta kapoldanya untuk menindak tegas, dan instansi lain untuk juga mengusut tindak pidana dari petugas kita di sana,” ujarnya.

448 orang para narapidana di rutan Sialang kabur disebabkan oleh pungli didalam lapas (lembaga permasyarakatan) tersebut, karena banyak dari keluarga tahanan yang ingin keluarganya hidup layak di dalam lapas, sehingga kerap pungli, dan bagi mereka yang kurang mampu, diberlakukan sangat tidak manusiawi.

“Saya tidak akan toleransi. Perilaku ini betul-betul biadab, sangat biadab. Saya sendiri melihat dan mendengar secara langsung bagaimana tahanan dilakukan hampir sama dengan hewan,” ujarnya.*[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]