Home Featured Setelah Ponton Keberangkatan Roboh, Tiang Atap Ponton Kedatangan Juga Sudah Putus, Masyarakat Diimbau Untuk Hati-hati

Setelah Ponton Keberangkatan Roboh, Tiang Atap Ponton Kedatangan Juga Sudah Putus, Masyarakat Diimbau Untuk Hati-hati

0
Setelah Ponton Keberangkatan Roboh, Tiang Atap Ponton Kedatangan Juga Sudah Putus, Masyarakat Diimbau Untuk Hati-hati
Ponton pelabuhan Selat Belia, Kundur Barat

Prayun – Bangunan ponton pelabuhan keberangkatan pelabuhan Selat Belia, Kundur Barat, setelah roboh diterjang ombak dan angin pada 05 Desember 2021 yang lalu, saat ini kondisi bangunan ponton kedatangan penumpang dalam kondisi sudah sangat mengkhawatirkan. Masyarakat diimbau untuk lebih hati-hati karena kondisi tiang menyangga atap bangunan sudah ada yang putus karena karatan.

Salah satu warga Desa Gemuruh, Ary, mengatakan kondisi atap bangunan ponton kedatangan yang sudah putus itu sudah sekitar sebualan yang lalu.

“Kamu imbau masyarakat yang ingin berangkat atau yang tiba untuk lebih hati-hati, takut nanti memakan korban jiwa,” kata Ary, Selasa (07/12/21).

Kondisi terminal pelabuhan Tanjung Maqom, Selat Belia, akhir-akhir ini memang dalam kondisi sangat mengkhawatirkan. Atap disetiap sisi sudah banyak berterbangan, dan tiang-tiang penyangga sudah banyak yang putus akibat dimakan usia. Ponton keberangkatan saat ini sudah tidak dapat dioperasikan dikarenakan roboh, saat ini seluruh penumpang baik yang berangkat maupun yang datang menggunakan satu ponton, yaitu ponton kedatangan.

BAcA: Ponton Pelabuhan Tanjung Maqom, Selat Belia, Ambruk

Melihat kondisi tersebut, menurut sumber lagi, pihak pengelola pelabuhan diduga tidak serius dalam mengelola asset daerah tersebut.

“Perlu keseriusan dari PT. KKM (Karya Karimun Mandiri) selaku operator dalam mengelola pelabuhan tersebut, karena banyak fasilitas yang rusak dan tidak ditata dengan baik, dari gate masuk, WC, loket, pelapon ruang tunggu, rumput yang panjang sudah semak belukar, parkir kendaraan yang berserakan, dan keamanan pelabuhan juga sangat menghawatirkan yang merupakan tanggung jawaban BUP. Boleh dikatakan hampir tidak ada perawatan sama sekali, hal ini sangat di sayangkan,” tukas Ary.*