Home Featured Kabupaten Karimun Belum Level I, Gubernur Kepri Tegaskan Semua Bupati dan Walikota Gesa Vaksinasi Lansia

Kabupaten Karimun Belum Level I, Gubernur Kepri Tegaskan Semua Bupati dan Walikota Gesa Vaksinasi Lansia

0
Kabupaten Karimun Belum Level I, Gubernur Kepri Tegaskan Semua Bupati dan Walikota Gesa Vaksinasi Lansia
Gubernur Kepri kumpulkan semua Bupati dan Walikota di gedung daerah, Senin (1/11)

KARIMUN – Capaian vaksinasi khusus lansia di Kabupaten Karimun masih sangat rendah, sehingga menempatkan posisinya berada pada level III, dibawah Kota Tanjungpinang dan Kota Batam.

Untuk itu Gubernur Provinsi Kepulauan Riau mengumpulkan semua para Bupati dan Walikota se Provinsi Kepri, guna menegaskan agar dapat menggesa capaian vaksinasi bagi lansia di masing-masing daerah.

“Vaksinasi khusus lansia masih menjadi penghalang sehingga sulit turun level lebih rendah, maka kita perlu terus mendorong itu,” ujar Ansar saat menggelar pertemuan dengan para Bupati dan Walikota di Gedung Daerah Tanjungpinang, Senin (1/11).

Sampai saat ini kata Ansar Ahmad, Provinsi Kepri masih bertahan pada level II dalam asesmen Covid-19, lagi-lagi disebabkan karena vaksinasi khusus lansia belum mencapai target, dengan presentase masih berada pada angka 54,65 persen.

“Minimal capaiannya bisa sampai 60 persen baru bisa level I,” kata Ansar.

Kota Tanjungpinang dan Kota Batam sudah mampu melewati batas minimal pencapaian vaksinasi lansia, lebih dari 60 persen sehingga berada pada level I, sedangkan sisanya seluruh Kabupaten masih berada pada level II dan III.

“Pengumuman asesmen levelisasi selanjutnya akan dilakukan pada 7 November besok, maka sampai 5 November ini yang belum menapai target vaksinasi lansia harus dapat lebih memaksimalkan pencapaiannya. Meskipun nanti belum mampu mencapai target pada tanggal asesmen, setidaknya semua Kabupaten dan Kota di Provinsi Kepri dapat turun ke level I,” pintanya.

Ansar juga berpesan agar semua Bupati dan Walikota dapat mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 gelombang ketiga pada akhir tahun, karena pada gelombang kedua kemarin Provinsi Kepri kebobolan dan terjadi peningkatan kasus yang sulit terkendali.(*)