Home Regional Bali Pengelolaan Sampah di TPA Sarbagika Diserahkan

Pengelolaan Sampah di TPA Sarbagika Diserahkan

0
Pengelolaan Sampah di TPA Sarbagika Diserahkan

Kundur News – Denpasar – Gubernur Bali Made Mangku Pastika memastikan pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarbagita Suwung diserahkan ke Badan Pengelola Kebersihan Sarbagita (BPKS). Kepastian tersebut disampaikan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika saat melaksanakan rapat terbatas dengan Bupati Badung dan Walikota Denpasar guna menindaklanjuti rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman tentang Pengelolaan Sampah Bali dalam rangka menghadapi IMF- Wold Bank Annual Meeting 2018 di Ruang Kerja Gubernur Bali

BPKS akan menjadi badan yang memiliki tanggungjawab atas pengelolaan TPA Sarbagita. BPKS merupakan sebuah badan yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Bersama Gubernur Bali dan 4 Kepala Daerah (Badung, Denpasar, Gianyar dan Tabanan). BPKS inilah bertugas melakukan kemitraan dengan investor.

Menurut rencana, TPA Sarbagita penangannya akan dibagi dalam dua proyek, yaitu ‘sanitary landfill management’ dan ‘waste to energy’. Sebagai tindaklanjut  akan dilaksanakan kerjasama dengan investor untuk melaksanakan pekerjaan sanitary landfill  terlebih dahulu yang dilengkapi dengan saluran IPAL dan penangkap gas metan. Proyek ini diharapkan selesai pada pertengahan 2018.

Sedangkan pekerjaan waste to energy akan dikerjasamakan dengan perusahaan yang sudah profesional dan berpengalaman. Waktu pengerjaan cepat, dan menggunakan teknologi paling efektif dan efisien. Untuk pendanaan Feasibility Study untuk pekerjaan pertama rencananya akan diupayakan dukungan dari JICA Jepang, dan sebagai alternatif akan ditawarkan kepada investor.

Pastika menambahkan, dengan mempertimbangkan presentasi yang dilakukan beberapa investor yang berminat mengelola TPA Suwung, pihaknya menyarankan agar pemerintah sendiri yaitu Badung dan Denpasar bekerjasama sebagai investor pengelola sampah tersebut. Hal ini dengan pertimbangan kemudahan dan kelanjutan dari program tersebut serta potensi PAD yang cukup besar dari pekerjaan tersebut.*