KUBA Tertib Tambang Ilegal ( T I ). Masyarakat Sawang Apresiasi Kinerja Polres Karimun

pengiriman-pasir-ke-luar-daerah-dilarang-polisi
pengiriman-pasir-ke-luar-daerah-dilarang-polisi

Ai Salah satu penambang membenarkan bahwa dirinya sudah tidak lagi beroperasi, melalui pesan singkat (SMS) (02/12) Ai merasa kecewa, kegiatannya sudah dihentikan, tetapi menurutnya masih ada salah satu tambang yang berada di kawasan perayun yang saat ini masih saja beroperasi dan mengirimkan pasir ke luar daerah.Simak Berita Selanjutnya disini : “Apa Manfaat PT Timah, Bagi Masyarakat Kundur selama sudah 40 Tahun Beroperasi di Bumi Kundur ?”

“kenapa 2 kapal masih saja beroperasi, itu namanya kalau tak salah rionanda, dikawasan Desa perayun komplek dendang”. Kami minta Aparat berwajib untuk dapat juga dilakukan pemerataan penertiban”. Demikian isi SMS Ai.

Saudara ‘US’ dan ‘TS’ dan pentolan pemuda Kundur Barat lainnya, melalui selurer  secara terpisah juga sangat mengparesiasi kenerja Polres karimun, yang cepat bergerak, sehingga kerugian Negara dari sektor pajak dapat teratasi. mereka lagi menambahkan saat ini tugas pihak kepolisian baik Karimun dan Polda Kepulauan Riau untuk dapat segera meninjau operasi kapal hisap timah yang saat ini sudah sangat di luar batas kewajaran, yang sudah hampir di bibir pantai.

“Itu kapal hisap timah sudah sangat melampaui batas”. “Mentang-mentang kita biarkan, lagi semakin dekat dengan pantai”. Tutur US (03/12)

Menurutnya lagi aparat keamanan untuk dapat segera menertibkan kapal-kapal hisap timah yang saat ini sudah semakin dekat dengan pantai, diakuinya lagi selama ini Tambang Timah untuk masyarakat Kundur sendiri, sudah tidak ada manfaat lagi. Sementara Mudhorot, sudah pasti.

“Ah tambang timah tu, Mudhorot sudah pasti dari manfaat”. Tutupnya.

Simak Berita Selanjutnya : “Apa Manfaat PT Timah, Bagi Masyarakat Kundur selama sudah 40 Tahun Beroperasi di Bumi Kundur ?”[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

1
2
Previous articleFotokopi Surat Tulisan tangan Anti-Islam
Next articleSuami istri pengedar Sabu diduga Jaringan Internasional